SOLOPOS.COM - Seorang warga Tuban, Gondangrejo, Karanganyar menjemur gabah hasil panen masa tanam (MT) I Senin (8/3/2021). (Solopos.com-Candra Putra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Harga gabah di Karanganyar, Jawa Tengah tengah anjlok dengan nilai Rp3.500/kg. Himpunan Kerukunan Tani Indonesia atau HKTI Karanganyar menilai strategi menunda penjualan bisa menjadi resep yang ampuh untuk menanggulanginya.

Karena itulah HKTI Karanganyar meminta Pemerintah Kabupaten Karanganyar menghidupkan kembali program tunda jual agar harga gabah bisa dikontrol. Ketua HKTI Karanganyar, Anung Marwoko, mengatakan kondisi anjloknya harga gabah dinilai merupakan hal umum bagi petani ketika memasuki masa panen khususnya panen masa tanam I.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelum anjloknya harga saat ini, menurut Anung, harga gabah senilai Rp4.200/kg.  “Memang benar saat ini harga gabah itu sedang anjlok. Sebenarnya ini memang sering terjadi kalau sedang masa panen. Harganya pasti anjlok. Apalagi di masa Covid-19 ini pemantauan atau pengawasan itu sedikit longgar. Jadinya harga gabah menjadi semakin tidak karuan,” jelas dia kepada Solopos.com, Senin (8/3/2021).

Baca Juga: 4 Zodiak Ini Kata Astrologi Keras Kepala...

Ekspedisi Mudik 2024

Anung mengatakan untuk mengontrol harga gabah agar stabil sangat sulit bagi petani. Hal ini lantaran para petani juga harus secepatnya menjual hasil panen mereka untuk persiapan masa tanam berikutnya. Sehingga, dia meminta Pemkab Karanganyar untuk bisa segera bertindak.

“Kami harap pemerintah bisa mengawasi agar harga gabah itu tidak dimainkan oleh pihak tertentu. Kasihan petaninya. Kalau menurut saya, program Tunda Jual yang sudah berhenti itu bisa dimaksimalkan. Jadi petani tidak usah buru-buru menjual hasil panen mereka agar harga gabah tidak anjlok,” imbuh dia.

Selain itu, menurut Anung, Pemkab Karanganyar juga bisa berafiliasi dengan petani padi di Karanganyar menyuplai beras untuk menjalankan program bantuan sosial pangan (BSP). Sehingga, adanya intervensi tersebut diharapkan bisa membantu mengontrol harga gabah agar lebih stabil.

Baca Juga: Peluang Bisnis Kuliner Ayam, Bebek, Angsa

“Itu tadi salah satu contoh saja [afiliasi dengan petani untuk suplai bahan pokok bansos]. Kami juga saat ini mendorong petani untuk menanam padi khusus seperti beras hitam dan organik. Selain harganya bisa dikontrol juga bisa menurunkan penggunaan pupuk kimia. Tapi masalahnya adalah penjualan dan penyediaan stok yang saat ini masih terbatas. Makanya perlu ada campur tangan pemerintah untuk menjalankan itu semua,” papar dia.

Laporan Petani

Terpisah, Kasi Distribusi dan Cadangan Pangan Dispertan PP Karanganyar, Budi Sutrisno, mengatakan di awal musim panen I petani di Kecamatan Mojogedang, Kerjo, dan Karanganyar Kota sudah melaporkan harga jual gabah.

Dari laporan tersebut, para petani mengeluhkan harga jual yang berada di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) pada angka Rp3.800 per kilogram. Untuk diketahui, berdasarkan Permendeg 24/2020, HPP untuk gabah senilai Rp4.200 dan gabah kering jemur senilai Rp5.250.

Baca Juga: Partai Demokrat Jateng Utuh Tolak Hasil KLB

“Tadi sudah dilapori memang pada mengeluh harganya kok dibawah HPP. Kami sudah menampung semua keluhan dan masih proses monitoring. Ini disebabkan stok melimpah yang membuat harganya turun dan kondisi hujan saat ini yang membuat kadar air gabah tinggi. Akhirnya, banyak tengkulak yang membeli di bawah HPP,” jelas dia.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Dispertan PP Karanganyar saat ini tengah berkoordinasi dengan Bulog agar bisa membantu menyerap hasil panen petani dengan harga sesuai HPP. Monitoring dilakukan Pemkab Karanganyar untuk memastikan hasil panen petani sesuai indeks standar Bulog agar bisa diserap.

“Ada standarnya nanti seperti kadar airnya bagaimana, kotorannya bagaimana. Kami masih berkoordinasi untuk mengupayakan itu semua agar harga jual gabah tidak seanjlok ini,” terang dia.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya