SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

NEW YORK--Nilai kontrak berjangka emas jatuh, penurunan mingguan terbesar dalam 15 bulan, karena ekonomi AS berkembang lebih lambat dari perkiraan. Hal itu membuat nilai komoditas melemah dan menurunkan permintaan untuk logam mulia sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

Promosi Indeks Bisnis UMKM BRI: Ekspansi Bisnis UMKM Melambat tapi Prospektif

Data Departemen Perdagangan AS menunjukkan produk domestik bruto naik pada tingkat tahunan sebesar 2,5%. Perkiraan rerata dari 86 ekonom yang disurvei Bloomberg menyerukan kenaikan 3%. Minggu ini, harga emas melonjak 4,2%, yang terbesar sejak akhir Januari 2012, karena permintaan untuk koin, bar dan perhiasan melonjak setelah terjun pekan lalu di bursa berjangka. Indeks Standard & Poor GSCI dari 24 bahan baku merosot sebanyak 1,1%, dipimpin oleh industri logam.

Michael Gayed, kepala strategi investasi Pension Partners LLC mengatakan inflasi adalah salah satu hal yang tidak perlu dikhawatirkan jika ekonomi terbesar dunia sedang berjuang, sebaliknya perhatian utama adalah deflasi.

“Ketika anda memiliki keinginan untuk maju seperti yang kita lihat pada emas, pasti terdapat beberapa profit taking,” ujarnya

Harga emas untuk pengiriman Juni turun 0,6% di US$1,453.60 per ounce pada 1.38 di Comex, New York. Harga sebelumnya naik sebanyak 1,6%, terutama akibat naiknya pembelian fisik.

Pada tanggal 15 April, nilai kontark berjangka anjlok 9,3%, terbesar dalam 33 tahun. Pada hari berikutnya, harga menyentuh US$1,321.50, terendah dalam 26 bulan. Sejak itu, harga logam telah naik 10%.

Pengurangan Aset

Bernard Sin, kepala perdagangan mata uang dan logam di MKS SA, Jenewa mengatakan di China pembeli emas melakukan penimbunan logam, sedangkan permintaan di Dubai kuat.

Data yang dikumpulkan oleh Bloomberg menunjukkan investor mengurangi aset dalam produk-yang ditalangi dengan emas-yang diperdagangkan di bursa ke 2,294.5 metrik ton kemarin, level terendah sejak Oktober 2011.

Harga perak untuk pengiriman Juli turun 1,6% menjadi US$23,788 per ounce di Comex. Nilai logam tersebut telah anjlok 21% tahun ini, performa terburuk dalam indeks S&P GSCI.

Menurut data Bloomberg, tingkat perdagangan naik 50% lebih tinggi daripada rata-rata dalam 100 hari terakhir untuk emas dan hampir tiga kali lipat untuk perak.

Di New York Mercantile Exchange, harga platinum untuk pengiriman Juli naik 0,8% menjadi US$1,476.50 per ounce. Dalam minggu ini, harga naik 3,7%, yang terbesar dalam 3 bulan.

Sementara itu, harga palladium untuk pengiriman Juni naik 0,1% menjadi US$681,95 per ounce, kenaikan kedua berturut-turut. Sebagai catatan, logam ini telah turun 3% tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya