SOLOPOS.COM - Ilustrasi emas. (Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Harga emas terus merosot. Pelemahan harga emas diproyeksi masih bakal terus berlanjut seiring dengan investor yang lebih tertarik mengoleksi dolar sembari menunggu kebijakan fiskal AS.

Business Manager Indosukses Futures Suluh Adil Wicaksono mengatakan perkembangan pandemi Covid-19 di beberapa negara Eropa yang kembali memberlakukan lockdown seharusnya memberikan sentimen yang positif terhadap emas. Nyatanya, malah nilai dolar Amerika Serikat yang menguat, sementara harga emas merosot.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dan ini kasarnya kembali ke situasi normal, ketika dolar menguat, emas tertekan. Kenapa dolar menguat? Karena langkah Powell [Kepala The Fed] belum jelas, jadi sambil menunggu investor beralih ke dolar,” jelasnya ketika dihubungi Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Selasa (22/9/2020).

Ulang Tahun, RM BTS Sumbangkan Rp1,2 M untuk Museum Seni Nasional

Ekspedisi Mudik 2024

Seperti diketahui, Kepala Bank Sentral AS atau The Fed Jerome Powell, Selasa, tampil di hadapan anggota parlemen. Lembaga itu fokus sidang kemungkinan akan jatuh pada kebijakan fiskal terutama menjelang Pemilu AS.

Berdasarkan data Bloomberg pukul 18.12 WIB, harga emas terpantau bergerak campuran. Emas spot melemah 0,36% ke level US$1.905,16/troy ounce. Sedangkan emas di bursa Comex menguat tipis 0,07% ke level US$1.912/troy ounce.

Nyaman Pegang Uang

Suluh mengatakan di tengah ketidakpastian kebijakan ekonomi di Negeri Paman Sam tersebut investor akan cenderung lebih nyaman memegang mata uang greenback sebagai aset safe haven mereka. Hal ini membuat potensi pelemahan emas masih terbuka meski terbatas.

Suluh bahkan kemudian menyebut tak menutup kemungkinan harga logam kuning tersebut akan kembali jebol ke bawah US$1.900/troy ounce. “Harga emas sedang ketat, hari ini saja level terendahnya sempat ke bawah US$1.900 lagi, apalagi indeks dolar sekarang masih kuat ada di 93-an, padahal minggu lalu masih di 92,” kata Suluh.

Pasien Covid-19 Bisa Kena Happy Hypoxia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Sementara itu, untuk emas fisik di dalam negeri, seperti emas cetakan Antam, Suluh juga menyebut harga logam mulia satu ini bakal ikut tertekan. Harga emas fisik juga turut dipengaruhi pergerakan rupiah.

“Apakah bisa di bawah sejuta lagi? Bisa jadi, apalagi sekarang sudah ada di Rp1.090.000 untuk yang satu gram, ini saja sudah turun jauh dari sebelumnya,” tuturnya.

Lebih lanjut Suluh menilai harga emas fisik masih akan stagnan bahkan menurun mengingat saat ini minat masyarakat untuk membeli emas batangan tidak terlalu tinggi. Pun, sebagian investor masih tengah menunggu momentum harga emas terkoreksi lebih lanjut. "Sebagian ya, mungkin sebagian ada yang berencana beli tapi menunggu emas turun lagi," tukas dia.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya