SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

(Reuters )

New York/London (Solopos.com)--Harga emas terus turun dipicu krisis yang tidak berkesudahan di Eropa dan kegagalan tercapainya kesepakatan penanganan defisit di AS. Investor melepaskan aset emasnya untuk menyelamatkan kerugian investasinya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Secara fundamental penurunan dipicu oleh situasi politik di Spanyol yang membuat pelaku pasar berhati-hati dalam mengambil posisi, sehingga banyak yang menjual emas mereka untuk mendapatkan cash yang digunakan untuk menutup kerugian mereka di aset lain,” tutur Marketing Manajer Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Bambang Wijanarko, Selasa(22/11/2011).

Pada perdagangan Senin (21/11/2011), harga emas tercatat merosot hingga 2,5% hingga mencatat penurunan harian terburuknya dalam dua bulan. Harga emas merosot karena aksi jual teknikal dan masalah krisis utang Eropa serta AS.

“Orang-orang berharap keluar pada hari Rabu (menjelang Thanksgiving) tapi sekarang mengatakan “Ayo kita jual sekarang”. Itulah mengapa semuanya turun kecuali surat berharga,” jelas Jason Schenker, presiden dan kepala ekonom Prestige Economics seperti dikutip dari Reuters.

Harga emas di pasar spot merosot 2,5% menjadi US$ 1.683,28. Pekan lalu, harga emas sudah merosot hingga 3%, atau penurunan mingguan terbesar sejak akhir September.

Sementara harga emas batangan Antam Senin (21/11/2011) kemarin untuk pecahan 1 kg stagnan yaitu Rp 512.000 per gram. Antam menggunakan patokan harga spot emas dunia tadi pagi yang berkisar di US$ 1.720an/troy ounce.

“Secara teknikal, harga emas diprediksi bisa turun sampai level support terdekat di US$ 1.680-an/troy ounce,” jelas Bambang.

Menurut Bambang harga emas dalam rupiah belum tentu ikut turun karena tergantung nilai kurs rupiah terhadap dolar AS. Seperti diketahui, nilai tukar rupiah kemarin melemah ke level Rp 9.070 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.065 per dolar AS.

Aksi jual teknikal terjadi setelah harga emas turun hingga di bawah level support kunci pada rata-rata pergerakan 100 hari. Level kunci berikutnya adalah rata-rata untuk 200 hari di kisaran US$ 1.595 per ounce.

“Sekali emas mematahkan rata-rata pergerakan 100 hari di US$ 1.710 per ounce, maka akan membutuhkan support yang besar,” ujar Heraeus Precious Metals Management Miquel Perez-Santalla.

CitiFX yang merupakan unit riset teknikal Citigroup, mengatakan, penutupan di bawah level terendahnya pekan lalu dan level support di dekat US$ 1.700 per ounce menunjukkan emas dalam menguji lagi level rendahnya dari pergerakan terakhir turun di kisaran US$ 1.534 per ounce.

(detik.com/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya