SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

MELBOURNE—Harga emas, Senin (31/12/2012) naik, bersiap untuk kenaikan tahunan ke-12, dipicu upaya anggota parlemen AS untuk mencapai kesepakatan anggaran sebelum kenaikan pajak dan pemotongan belanja otomatis mulai berlaku besok, mendorong permintaan atas aset lindung nilai.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Harga emas pengiriman segera naik 0,3% menjadi US$1.660,60 per ounce dan berada di US$1.660,10 pada pukul 9:35 di Singapura. Sepanjang tahun berjalan harga menguat 6,2% dipicu stimulus dari bank sentral Eropa, AS, dan China guna memacu pertumbuhan ekonomi.

Pemimpin Mayoritas Senat Harry Reid menolak tawaran terbaru dari Republik untuk menyelesaikan krisis menyusul Pemimpin Minoritas Mitch McConnell mengulurkan tangan kepada Wakil Presiden Joe Biden untuk mencoba memecahkan kebuntuan.

“Ada awan keruh atas prospek dalam jangka pendek yang murni didorong oleh kebuntuan fiskal AS,” kata Mark Pervan, Kepala Penelitian Komoditas Australia & New Zealand Banking Group Ltd, di Melbourne.

Menurutnya, jika kondisi tersebut dapat diselesaikan makan akan terjadi kejelasan yang lebih baik di pasar. Sejak September lalu, harga emas merosot 6,3%, ditetapkan sebagai penurunan kuartalan terbesar sejak 2004.

Sementara itu, median dari 49 perkiraan dalam survei Bloomberg yang diterbitkan 18 Desember lalu, harga emas akan tumbuh mencapai US$2.000 pada tahun mendatang.

Adapun Morgan Stanley mengatakan bahwa logam mulia akan berada pada kinerja terbaik di antara komoditas lainnya di tahun depan. Di sisi lain, Goldman Sachs Group Inc memprediksi harga emas dapat mencapai puncaknya pada 2013 sejalan dengan pulihnya perekonomian AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya