SOLOPOS.COM - ilustrasi emas batangan (JIBI/Bisnis)

Harga emas turun dalam beberapa pekan terakhir.

Solopos.com, JAKARTA — Harga emas mengalami penurunan, bahkan pada pembukaan awal pekan lalu harga emas sempat jatuh 3%. Ini merupakan penurunan terbesar sejak lima tahun terakhir. Harga emas Antam pada perdagangan Selasa (28/7/2015) di level Rp547.000 per gram.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Analis Komoditi PT Millenium Penata Futures Suluh Adil Wicaksono menilai, kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan bagi investor yang memiliki portofolio emas. Penurunan tajam harga emas tersebut di luar ekspektasi para analis. (Baca: Investasi Emas Masih Menggiurkan?)

“Sangat mengkhawatirkan untuk investor yang pegang emas. Ini di luar ekspektasi,” katanya kepada Detik, akhir pekan lalu.

Ekspedisi Mudik 2024

Suluh menjelaskan, penyebab utama penurunan harga emas ini akibat santernya isu kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).

Para analis menangkap sinyal Gubernur The Fed Janet Yellen bahwa suku bunga AS akan dinaikkan pada September 2015. Investor tentu mencari instrumen investasi yang lebih aman dan menguntungkan.

Penurunan tajam harga emas ini pernah terjadi di tahun 2011. Saat itu, kondisinya juga hampir sama, Yunani melakukan bailout. Bedanya, saat itu investor tidak lari meninggalkan emas, karena tidak ada isu naiknya suku bunga The Fed.

“Tahun 2011 itu ketika Yunani bailout pertama kali, orang malah larinya ke emas, sekarang tidak karena mereka tidak mau ambil risiko pegang emas, jadi memilih dolar AS,” sebut dia.

Jika suku bunga AS jadi dinaikkan pada September 2015, tidak menutup kemungkinan orang-orang akan berburu dolar AS dan emas semakin ditinggalkan. “Otomatis orang semakin giat mengoleksi dolar AS,” katanya.

Kemarin, Suluh menyebutkan, harga emas bergerak di kisaran US$ 1.102-1.109 per troy ounce dan telah menyentuh level support di tahun ini di angka US$ 1.105 per troy ounce.

“Jika The Fed jadi naik September ini, ada potensi harga emas ke US$ 998 per troy ounce, ini support baru, angka psikologis baru,” terang dia.

Namun demikian, Suluh melihat, masih ada potensi penguatan harga emas jika suku bunga AS tidak jadi dinaikkan tahun ini. Harga emas diperkirakan bisa naik ke level US$ 1.200 per troy ounce.

“Bisa rebound di US$ 1.200 per troy ounce, itu paling mentok, best price tahun ini kalau The Fed nggak jadi naik,” kata Suluh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya