SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

WASHINGTON—Data penggajian AS yang di luar perkiraan dan tingkat pengangguran yang turun secara tak terduga telah meningkatkan kemungkinan Federal Reserve melanjutkan kebijakan pelonggaran.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Data Departemen Tenaga Kerja AS hari ini (7/9) di Washington menunjukkan perekonomian menambahkan 96.000 pekerja setelah kenaikan 141.000 (revisi) pada Juli. Angka tersebut lebih kecil dari prediksi.

Sejumlah ekonom dalam survei Bloomberg memperkirakan kenaikan mencapai 130.000. Adapun, tingkat pengangguran turun menjadi 8,1% akibat berkurangnya angkatan kerja.

Akibat pengumuman itu harga treasuries dan emas naik di tengah taruhan bahwa The Fed akan menambah stimulus moneter setelah minggu lalu dalam pertemuan bank sentral Ben S. Bernanke menyebut laporan pengangguran jadi pukulan pemerintahan Presiden Barack obama.

“Ini jelas merupakan suatu kemunduran bagi pasar tenaga kerja dan ekonomi. Ini jelas memvalidasi keprihatinan Bernanke,” kata Michael Feroli, kepala ekonom JPMorgan Chase & Co di New York yang juga mantan ekonom The Fed.

Imbal hasil surat utang Treasury tenor 10 tahun, yang bergerak terbalik terhadap harga, turun menjadi 1,62% dari 1,68% kemarin. Sementara itu harga emas berjangka untuk pengantaran Desember naik 1,5% menjadi US$1.731 per ounce di Comex pukul 11.54 di New York. Indeks Standard & Poor 500 naik 0,3% menjadi 1.435,75.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya