SOLOPOS.COM - Ilustrasi emas batangan (JIBI/Dok)

Harga emas dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan tren turun. Apakah investasi emas masih menggiurkan?

Solopos.com, JAKARTA — Investasi emas dalam beberapa pekan terakhir mengalami penurunan, menyusul turunnya harga emas di pasar internasional. Harga spot emas anjlok ke level terendahnya dalam 5 tahun terakhir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Laporan Detik, Jumat (24/7/2015),  harga emas turun 0,8% ke US$ 1.092,4 per ounce, setelah sempat menyentuh level terendah dalam 5 tahun di US$ 1.086,9 per ounce.

Penurunan harga  emas ini juga berpengaruh terhadap harga emas fisik milik Antam, meskipun penurunannya tak sedalam spot emas.

Analis Komoditas PT Millenium Penata Futures Suluh Adil Wicaksono menyebutkan, harga emas fisik milik Antam terendah dalam 2 tahun terakhir di level Rp 498.000 pada 25 Juni 2013. Saat itu, harga spot emas berada di level US$ 1.286 per troy ounce.

Kemudian emas Antam perlahan mencapai titik tertingginya pada 2 Maret 2015 di level Rp 563.000 per gram saat dolar AS memasuki Rp 13.000.

“Harga emas Antam terendah dalam 2 tahun, 25 Juni 2013 Rp 498.000 per gram. Tertingginya 2 Maret 2015 Rp 563.000 per gram, sekarang Rp 547.000 per gram,” kata dia.

Suluh menjelaskan, harga spot emas dunia sempat menyentuh level tertingginya di angka US$ 1.900 per troy ounce di tahun 2011. Ini merupakan masa kejayaan emas. Investor biasanya mencari emas fisik keluaran tahun 2011 untuk dikoleksi.

“Saya saja cari yang 2011, secara nilai sama tapi historisnya berbeda, nanti kan kita punya emas 2011 saat harga emas lagi tinggi-tingginya,” katanya.

Investasi Aman
Saat itu, Suluh menjelaskan, emas masih menjadi primadona sebagai instrumen investasi yang aman atau safe haven. Bersama dengan dolar Amerika Serikat (AS), emas juga dipilih sebagai instrumen investasi yang aman dan menguntungkan, likuid dan layak koleksi.

Namun, saat ini kondisinya berbeda, harga spot emas terus merosot merespons dolar AS yang terus meroket karena isu kenaikan suku bunga The Federal Reserve (The Fed). Dibanding dolar Amerika Serikat, kilau emas pun kalah pamor.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya