SOLOPOS.COM - emas batangan (JIBI/Bisnis.com)

Harga emas hari ini untuk acuan Comex naik 0,4 dolar AS, atau 0,04 persen, menjadi menetap di 1.088,10 dolar AS per ounce.

Solopos.com, JAKARTA – Kontrak emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange berakhir sedikit menguat pada Senin (Selasa pagi WIB), karena dolar AS melemah akibat aksi ambil untung setelah reli di sesi sebelumnya.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Dilansir Antara mengutip laporan Xinhua, Selasa (10/11/2015), kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 0,4 dolar AS, atau 0,04 persen, menjadi menetap di 1.088,10 dolar AS per ounce.

Logam mulia naik sedikit setelah indeks dolar AS, ukuran dolar terhadap banyak mata uang utama, turun 0,3 menjadi 98,94 pada pukul 17.15 GMT. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, sehingga dolar yang kuat akan merugikan daya tarik emas yang dihargakan dalam greenback. Namun, tekanan dari kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS yang banyak diantisipasi menempatkan ganjalan untuk kenaikan lebih lanjut pada emas.

Alat Fedwatch CMEGroup mengindikasikan peluang 68 persen untuk kenaikan suku bunga 0,5 persen selama pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Desember. Probabilitas, analis mengatakan, jauh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, yang berkisar dari sekitar 20 hingga 30 persen. Harapan meninggi setelah The Fed mengisyaratkan kenaikan suku bunga mungkin pada pertemuan berikutnya pada Desember setelah pertemuan Oktober.

Sebuah kenaikan suku bunga adalah “bearish” untuk emas karena akan mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan tingkat imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga. Para analis akan tetap mengawasi data ekonomi, termasuk angka ketenagakerjaan dan inflasi, dua alat pengukur penting untuk menentukan waktu kenaikan suku bunga.

PerekonomianAS menambahkan 271.000 pekerjaan baru pada Oktober, merupakan laju tercepat tahun ini, kata pemerintah Jumat. Tingkat pengangguran juga turun menjadi 5,0 persen, tingkat terendah sejak April 2008. Data ketenagakerjaan yang lebih baik dari perkiraan secara signifikan meningkatkan ekspektasi untuk kenaikan suku bunga.

Dengan Indeks Harga Produsen dan penjualan ritel yang akan keluar pada Jumat, para analis percaya bahwa jika laporan menunjukkan inflasi stabil, kenaikan suku bunga pada Desember sangat mungkin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya