SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis Indonesia)

Ilustrasi emas (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis Indonesia)

CHICAGO--Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange melaporkan penurunan pertamanya dalam empat sesi terakhir pada Selasa  (22/4/2013) atau Rabu (23/4/2013) pagi WIB, karena dolar AS menguat. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni, turun US$12,4 (0,87%), menjadi menetap di US$1.408,8 per ounce.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dolar AS menguat terhadap euro pada Selasa, karena laporan bahwa aktivitas sektor swasta di 17-negara zona euro pada April terus menyusut pada kecepatan yang sama seperti pada Maret, dan lokomotif ekonomi kawasan itu Jerman juga tergelincir ke dalam kontraksi. Indeks komposit pembelian manajer (PMI) zona euro tidak berubah di 46,5.

Data mengecewakan dari China dan AS juga menekan harga emas. Angka PMI awal HSBC untuk industri manufaktur China jatuh ke tingkat terendah dua bulan pada 50,5 dari angka Maret pada 51,6. Di AS, PMI manufaktur turun menjadi 52 pada April, tingkat terendah dalam enam bulan.

Sebuah reli di pasar saham AS memperlemah harga emas lebih lanjut. Saham Emas SPDR Gold Trust turun 1,1% pada Selasa. Bank investasi UBS memperbarui target harga untuk kontrak satu bulan menjadi US$1.425  dari US$1.725 dan harga untuk kontrak tiga bulan menjadi US$1.500 dari US$1.850 .

Perak untuk pengiriman Mei kehilangan 50,7 sen (2,17%), menjadi ditutup pada US$22,817 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun US$19 (1,32%), menjadi ditutup pada US$1.417,8 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya