SOLOPOS.COM - Seorang karyawan rumah makan memasang selang pada gas elpiji non subsidi di dapur Rumah Makan Roso Joyo Sragen, Sabtu (5/3/2022). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Tingginya harga gas elpiji nonsubsidi dan melambungnya harga minyak goreng berdampak pada bisnis rumah makan di Sragen. Para pengusaha rumah makan di Sragen mengaku mengalami penurunan omzet penjualan sampai 30% sejak sepekan terakhir. Mereka menyiasati dengan melakukan efisiensi penggunaan elpiji tersebut.

Seorang pengusaha rumah makan Sragen, Anna Susanna, 46, saat berbincang dengan wartawan, Sabtu (5/3/2022), menyampaikan bisnis rumah makan itu ditekuninya sejak 1996. Sekarang Anna memiliki tiga rumah makan di Sragen, yakni R.M. Roso Joyo 1, R.M. Roso Joyo 2, dan R.M. Suling Gading Sragen. Dia mengatakan kebutuhan elpiji di tiga R.M. itu berbeda-beda dan kebutuhan paling banyak ada di R.M. Roso Joyo 2 yang biasa mencapai enam tabung per hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kalau di Roso Joyo 2 ini biasanya setiap hari ada enam tabung elpiji berkapasitas 12 kg/tabung. Kebutuhan harian empat tabung kalau pas ramai bisa habis enam tabung. Kalau di Roso Joyo 1 hampir sama, rata-rata empat tabung per hari. Kalau di Suling Gading sedikit, paling dua tabung per hari. Naiknya harga elpiji dan minyak goreng itu di saat pandemi Covid-19 membuat omzet anjlok. Selama dua bukan terakhir pendapatan anjlok sampai 30%,” ujar Anna.

Baca Juga: 40 Kandidat Ketua PAC Partai Demokrat Jalani Fit and Proper Test

Anna sudah berusaha menyiasati turunnya omzet tersebut dengan efisiensi bahan bakar elpiji dan efisiensi dalam penggunakan minyak goreng. Dia mencontohkan saat hendak menggoreng baru elpiji dihidupkan dan bila tidak digunakan dimatikan.

Akibatnya, menurut Anna, pelayanan sedikit agak lama. Demikian pula untuk kualitas minyak goreng pun, kata dia, juga dijaga. Dalam sehari bisa menghabiskan satu jeriken minyak goreng berkapasitas 18 kg merek Delfico dengan harga sampai Rp500.000/jeriken.

“Harga minyak goreng itu biasanya hanya Rp400.000-an/jeriken tetapi sekarang naik jadi Rp500.000/jeriken. Naiknya itu sejak pertengahan 2021 lalu sampai sekarang. Kami sejak awal menggunakan merek minyak goreng itu kalau merek lainnya cepat kotor,” ujarnya.

Berharap Harga Turun

Dia mengaku harga elpiji sekarang sampai Rp200.000/tabung 12 kg. Dia mengatakan naiknya itu baru sepekan terakhir karena sebelumnya Rp170.000/tabung. Dia berharap harga elpiji nonsubsidi itu bisa turun dan stabil di harga sebelumnya, yakni Rp150.000/tabung.

“Dengan naiknya harga elpiji dan minyak goreng itu bagi kami sangat berat. Kami bisa bertahan dengan 30 karyawan itu sudah bisa bersyukur. Kami berpikir untuk membuat konsep berbeda agar mendatangkan pengunjung,” ujarnya.

Anna menjual produk menu makanan di rumah makannya dengan harga yang sama dan tidak dinaikkan karena banyak pelanggannya berkurang. Dia menerangkan dari bahan pokok ayam saja, dua bulan lalu itu bisa habis 100 ekor per hari, sekarang turun menjadi 60-70 ekor per hari, bahkan pada pekan lalu sempat hanya laku 40 ekor per hari.

Baca Juga: Kisah Didik Harmoko, Perangkat Desa di Sragen yang Nyambi Guru Honorer

Pemilik Rumah Makan Djos Gandos Sragen, Budiono Rahmadi, juga mengeluhkan kondisi omzet yang turun sampai 10%. Budi yang akrab disapa Mas Bro itu memiliki empat cabang rumah makan, yakni Djos Gandos Surabaya Kedawung, Djos Gandos Gondang, Djos Gandos Gemolong, dan Djos Gandos Karanggede, Kabupaten Boyolali.

Dia menerangkan tinggi harga elpiji non subsidi itu berpengaruh pada pendapatan yang turun sampai 10%. Dia mencontohkan sebelumnya untung Rp50 juta per bulan sekarang tinggal untung Rp40 juta per bulan.

“Pengaruh omzet itu tidak hanya elpiji yang naik tetapi minyak goreng yang naik juga berpengaruh. Kami berharap pemerintah harus benar-benar menjaga stabilitas harga, terutama untuk kebutuhan pokok masyarakat. Bila harga kebutuhan pokok naik maka berpengaruh pada komoditas barang lainnya ikut naik harganya dan daya beli juga turun,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya