SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Sejumlah pangkalan elpiji di Bumi Sukowati mengaku resah dengan rencana kenaikan harga elpiji kemasan 12 kg dan 50 kg sebesar Rp 1.000/kg dari PT Pertamina. Para pemilik pangkalan elpiji meminta PT Pertamina tidak menaikan harga elpiji.

Mereka justru meminta harga elpiji diturunkan, karena mahalnya harga elpiji berdampak rendahnya daya beli masyarakat. Pemilik pangkalan elpiji Sragen, Sri Nur Rony mengaku belum mengetahui rencana kenaikan harga elpiji kemasan 12 kg dan 50 kg. Jika memang rencana PT Pertamina itu direalisasikan, ujarnya, bakal berpengaruh pada pelanggan. Menurut dia, mereka diperkirakan bakal mengeluh dengan harga yang mahal dan kemungkinan bakal berpindah ke kemasan tiga kilogram.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Senada disampaikan Bayu, 40, pemilik pangkalan elpiji di Ringinanom, Sragen. Menurut dia, daya beli konsumen untuk elpiji kemasan 12 kg cukup sepi. Apalagi dengan adanya rencana kenaikan harga elpiji senilai Rp 1.000/kg maka akan banyak konsumen yang lari ke kemasan kecil.

Ekspedisi Mudik 2024

“Dulu omset untuk penjualan elpiji 12 kg cukup tinggi, karena memang belum ada saingannya. Namun dengan munculnya elpiji bersubsidi, banyak konsumen yang lari ke elpiji berukuran tiga kilogram itu,” katanya.

Menurutnya  dengan rencana kenaikan harga elpiji justru dikhawatirkan banyak pelanggan yang lari. Sampai saat ini saja penurunan daya beli masyarakat mencapai 50% lebih. Perbandingannya bisa 1:3 antara elpiji bersubsidi dengan elpiji 12 kg.

trh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya