SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI)

Ilustrasi (Dok/JIBI)

JAKARA–Harga gas LPG kemasan 12 kilogram (kg) akan dinaikkan mulai kuartal pertama tahun ini. Sayangnya, hingga kini Pertamina belum menyebutkan harga gas tersebut.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

“Kenaikan harga dikarenakan kami tidak lagi menanggung biaya pengisian ulang dan distribusi elpiji hingga ke konsumen. Jadi, kenaikan ini bukan dari harga elpijinya,” ujar Karen Agustiawan, Direktur Utama Pertamina, di Jakarta, Senin (11/2/2013).

Dia mengatakan, kenaikan harga karena penghapusan biaya pengisian dan distribusi hanya mengurangi sedikit kerugian pada 2012 itu.

“Tidak sampai mengurangi 10% kerugian pada 2012,” katanya.

Karena itulah PT Pertamina mesti melakukan upaya-upaya menekan kerugian bisnis elpiji nonsubsidi.

Deputi Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya, menambahkan, pada 2012, pihaknya mengalami kerugian elpiji nonsubsidi hingga US$541 juta atau sekitar Rp5 triliun.

“Kami rugi Rp5.000 per kilogram LPG itu,” katanya.

Kerugian dihitung pada harga kontrak (contract price) Aramco sebesar US$917 per metrik ton.

Menurut Hanung, selain penghapusan biaya pengisian dan distribusi, pihaknya juga telah mengusulkan kenaikan harga elpiji nonsubsidi per kgnya secara bertahap.

“Kami mohon konsumen LPG 12 kg maklum,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya