SOLOPOS.COM - Pedagang melayani pembelian daging sapi di Pasar Gede, Solo, Senin (10/4/2017). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Harga daging sapi di pasar-pasar tradisional di Solo naik Rp10.000/kg.

Solopos.com, SOLO — Aktivitas ekonomi di pasar tradisional masih lengang memasuki H+1 Lebaran 2017. Meski demikian, harga sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pedagang daging sapi di Pasar Gede, Parti, mengatakan harga daging naik Rp10.000/kg sejak Sabtu (24/6/2017) atau sehari menjelang Lebaran. Harga daging sapi dari sebelumnya mulai dari Rp100.000 saat ini paling rendah menjadi Rp110.000/kg. Hal ini karena permintaan masyarakat meningkat.

Harga daging ayam ras di Pasar Gede maupun Pasar Legi masih stabil di harga Rp40.000/kg sejak Jumat (23/6/2017). Namun pedagang daging ayam ras di Pasar Kleco, Bisma, mengatakan harga daging ayam ras naik menjadi Rp42.000/kg. Menurut dia, harga daging ayam ras naik karena sejak H-1 Lebaran permintaan tinggi.

“Harga daging ayam ras Rp40.000/kg sejak beberapa hari terakhir. Permintaan sekarang sudah tinggi, sehari bisa menjual 30 ekor dari biasanya tidak lebih dari 10 ekor,” ujar pedagang daging ayam ras di Pasar Legi, Sakiyem, Selasa (27/6/2017).

Pedagang daging ayam ras di Pasar Gede, Tatik, mengatakan kenaikan daging ayam ras ini bertahap. Bahkan setelah Lebaran ini harga ayam hidup terus meningkat. Meski begitu, diakuinya permintaan naik tinggi menjadi 100 ekor per hari dati biasanya hanya 15 ekor hingga 20 ekor.

Pedagang bawang di Pasar Legi, Maryani, mengatakan harga bawang putih jenis kating cenderung normal, yakni Rp45.000/kg sedangkan jenis sinco atau honam di harga Rp20.000/kg. Begitu juga harga bawang merah stabil Rp40.000/kg dan cabai rawit merah masih stabil di harga Rp50.000/kg sejak lima hari lalu. Harga gula pasir terpantau berada dikisaran harga Rp13.000/kg sedangkan minyak goreng Rp11.500/kg.

Pedagang cabai di Pasar Legi, Sri Lestari, mengatakan meski harga cenderung stabil tapi pasar hingga saat ini masih sepi. Hal ini karena masyarakat masih fokus bersilaturahmi bersama keluarga besar, tidak hanya pembeli tapi juga pedagang. Oleh karena itu, banyak kios yang masih tutup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya