SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KARANGANYAR — Pedagang daging ayam di pasar tradisional Karanganyar meraup omzet berkali-kali lipat menjelang Lebaran ini. Hal itu karena harga daging ayam naik sementara permintaan juga melejit.

Salah satu pedagang daging ayam potong di Pasar Jungke, Lasi, 43, mengatakan harga ayam naik bertahap selama satu pekan terakhir. Dia menjelaskan harga ayam potong ia jual Rp35.000 per kilogram pada Senin (3/6/2019). Pekan sebelumnya ia menjual Rp32.000 per kilogram.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Mendekati Lebaran permintaan banyak. Pelanggan saya kebanyakan dari pedagang mi ayam, bakso, dan bakso tusuk. Rata-rata mereka biasa membeli 10 kilogram mendekati Lebaran membeli 20 kilogram,” katanya saat ditemui Solopos.com di lapaknya, Senin.

Ekspedisi Mudik 2024

Lasi menjelaskan sejak tiga hari lalu telah menjual 2,5 kuintal hingga 3,5 kuintal ayam potong kepada konsumen. Sedangkan pada hari biasa ia menjual 1,5 kuintal. Ia mengatakan akan terus berjualan karena pada momen Lebaran memperoleh pendapatan lebih karena permintaan pasar tinggi.

Pernyataan senada disampaikan pedagang lainnya di Pasar Nglano, Suparti, 55, menjual ayam potong dengan harga Rp35.000 per kilogram. Dia mengatakan pada hari biasa menjual 70 kilogram ayam potong.

Sejak tiga hari lalu, ia menambah stok dagangan dan menjual ayam potong hingga empat kali lipat dibanding hari biasanya. “Alhamdulilah permintaan banyak. Yang biasa membeli setengah kilogram, kini membeli tiga hingga lima kilogram. Mungkin untuk hidangan bersama keluarga besar yang berkumpul di rumah. Permintaan tinggi biasanya hingga tiga hari ke depan,”ujarnya.

Suparti mengatakan akan terus berjualan memanfaatkan momen Lebaran. Dia memprediksi harga ayam akan naik sampai setelah Idulfitri. Untuk mencukupi stok dagangan, ia mencari ke beberapa pemasok ayam potong di Karanganyar.

Sementara itu, pedagang lainnya di Pasar Palur, Hani, 40, mengatakan menjual ayam potong Rp38.000 per kilogram. Kenaikan harga ayam dimulai sejak satu pekan lalu karena tinggiya permintaan pasar.

Dia menjelaskan mampu menjual ayam potong hingga enam kuintal. Sedangkan hari biasa dia menjual tiga kuintal saja.

“Alhamdulillah permintaan banyak. Pembeli justru dari konsumen biasa karena pedagang makanan banyak yang mudik. Untungnya mencari pasokan ayam tidak sulit karena permintaan pasar tidak sebanyak pada Lebaran tahun lalu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya