SOLOPOS.COM - Kepala BPS Kota Semarang, Fachruddin, saat melayani pertanyaan wartawan di Semarang, Selasa (1/11/2022). (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Solopos.com, SEMARANG — Tingkat inflasi di Kota Semarang ternyata tergolong cukup rendah jika dibandingan daerah lain di Jawa Tengah (Jateng) yang masuk dalam kota survei biaya hidup (SBH) seperti Tegal, Kudus, dan lainnya. Bahkan, pada bulan Oktober lalu tingkat inflasi di Kota Semarang mencapai 5,35 persen.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang, Fachruddin, saat menyampaikan rilis berita statistik Kota Semarang di Semarang, Selasa (1/11/2022). Menurut Fachruddin, inflasi bulanan di Kota Semarang minus 0,18 atau mengalami deflasi. Salah satu penyebab deflasi di Kota Semarang itu adalah turunnya harga bahan komoditas pokok, yakni cabai merah.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

“Inflasi pada bulan Oktober mencapai 5,35 persen. Semarang menjadi salah satu kota yang mengalami deflasi cukup tinggi yakni minus 0,18 persen,” kata Fachruddin.

Fachruddin menambahkan ada tiga komoditas yang menyumbangkan deflasi di Kota Semarang. Komoditas yang pertama adalah cabai merah dengan kontribusi deflasi tertinggi pada angka minus 0,2218. Kemudian daging ayam ras dan telur ayam ras dengan penurunan minus 0,816 dan 0,0847.

Sementara untuk penyumbang angka inflasi terbesar dipengaruhi naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu. Selain BBM, penyumbang inflasi tertinggi adalah naiknya harga beras, kebutuhan rekreasi, hingga tarif transportasi daring.

Baca juga: Polda Jateng Bongkar Total 4 Kasus Sindikat Uang Palsu, Capai Rp1,26 Miliar

“Naiknya harga BBM membuat sejumlah harga ikut mengalami kenaikan. Hal ini mempengaruhi karena adanya biaya tambahan logistik ketika BBM naik,” jelasnya.

Deflasi juga terjadi di Tegal, dan Kota Solo. Namun ia menyebut, Kota Semarang memiliki pengaruh tinggi angka deflasi di Jawa Tengah lantaran sebagai ibu kota provinsi, komoditas di Semarang jauh lebih lengkap.

Sementara untuk inflasi, ada tiga kabupaten yang mengalami yakni Kabupaten Cilacap, Kudus dan Purwokerto. Masing-masing daerah tersebut mengalami inflasi sebesar 0,01 persen, dan 0,02 persen untuk Kudus dan Cilacap.

Baca juga: Angka Inflasi Jateng Lebih Tinggi dari Nasional, Beras Jadi Faktornya

“Sedangkan untuk deflasi tingkat provinsi, angkanya mencapai minus 0,12 persen. Semarang menjadi pengaruh terbesar terjadinya deflasi di Jawa Tengah,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya