SOLOPOS.COM - Ilustrasi komoditas perdagangan cabai rawit (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, JOGJA—Melambungnya harga cabai menjadi sinyal kuat bagi Pemerintah Pusat bersiap membuka keran impor memenuhi pasokan dalam negeri. Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan kebijakan impor awal 2014 untuk cabai merah keriting, cabai rawit merah dan bawang merah.

Izin impor ketiga komoditas itu diberikan dengan syarat harga eceran di dalam negeri telah mencapai titik tertentu. Untuk cabai merah keriting Rp26.300 per kilogram (kg), cabai rawit Rp28.000 dan bawang merah Rp25.700. Impor tak akan dibuka jika harga menjadi cepat turun lalu stabil. (Lihat Grafis)

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

Bagaimana dengan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)? Akhir pekan lalu harga cabai merah keriting dan besar di sejumlah pasar di Kota Jogja naik Rp1.000. Cabai merah keriting berada di Rp34.000 per kg. Sejak dua pekan, harga komoditas ini tak pernah berada di bawah Rp30.000 per kg.

Sedangkan harga cabai rawit merah juga naik Rp2.000. Akhir pekan lalu, komoditas ini berada di titik Rp30.000 per kg. Sebaliknya bawang merah justru merosot tajam karena panen raya.

Pada pekan ketiga Januari, tercatat harga bawang merah mencapai Rp28.000 per kg, akhir pekan lalu harganya merosot hingga Rp10.000 per kg dan berada di titik Rp18.000 per kg. Bahkan ada beberapa pedagang yang menjual bawang merah dengan harga Rp15.000 per kg.

Salah satu penjual bawang merah di Pasar Beringharjo, Jogja, Utari mengatakan harga bawang merah benar-benar turun drastis.

“Karena masih banyak stok bawang merah saya terpaksa menurunkan harga lagi. Khususnya untuk bawang merah yang sudah ada sejak minggu lalu. Dari pada busuk saya jual murah saja,” katanya akhir pekan lalu.

Kondisi di DIY tentu berbeda dengan wilayah lain. Kementerian Perdagangan menyebut sejumlah besar wilayah di Indonesia, harga komoditas itu melambung karena terganggu distribusi. Selain tergangggu distribusi, petani juga sedang menghadapi penyakit cabai merah akibat cuaca ekstrem.

“Umumnya penyakit cabai itu layu, hama patek, dan batang busuk. Ini akibat terlalu banyak air dan embun,” kata Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Pipin Apilin, di Bandung, Senin (27/1/2014)

Kuota Impor
Di awal tahun ini, Kemendag telah memberikan rekomendasi impor untuk bawang merah segar untuk konsumsi sebanyak 82.154 ton dan 130 ton untuk cabai. “Sudah dibuka impornya,” ungkap Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi di Jakarta, Jumat (24/1/2014).

Namun Kementerian Pertanian memastikan, produksi dan pasokan produk hortikultura seperti sayur, cabai, dan bawang tetap aman.

“Produksi dan pasokan hortikultura aman, tidak ada terganggu karena banjir, pasalnya produk-produk hortikultura seperti cabai, sayur-sayuran, dan lainnya berada di daerah yang tinggi, jadi aman dari banjir,” ujar Direktur Jenderal Tanaman Hortikultura Hasanudin Ibrahim Senin (27/1/2014).

Hasanudin mengatakan, memang beberapa wilayah seperti Pati, Jawa Timur, dan juga Sinabung, Sumatra utara mengalami bencana banjir dan bencana erupsi gunung berapi. Namun dampaknya untuk pasokan hortikultura tidak terlalu besar. (Bisnis/Detik/Antara/JIBI)
KERAN IMPOR
(tiga komoditas)

Syarat Harga Impor
Cabai merah keriting Rp26.300 per kg
Cabai rawit merah Rp28.000 per kg
Bawang merah Rp25.700 per kg
Impor tak akan dibuka jika harga menjadi cepat turun lalu stabil.

Harga di DIY
(pekan ke empat Januari)

– Cabe merah keriting Rp34.000 kg
– Cabe rawit merah Rp28.000 kg
– Bawang merah Rp18.000 kg

Kuota Impor
Cabai : 130 ton
Bawang merah : 82.154

Sumber Disperindagkop dan UKM DIY & Kemendag

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya