SOLOPOS.COM - Karyawan memilah cabai rawit hijau di UD Bunga Karya Pasar Legi, Solo, Sabtu (14/1/2017). (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Meski harga cabai rawit masih melambung tinggi, Wapres memastikan tak ada impor dalam waktu dekat.

Solopos.com, JAKARTA — Kendati harga cabai rawit merah masih melambung tinggi, pemerintah memastikan tidak akan membuka keran impor cabai dalam waktu dekat. Opsi impor belum jadi pilihan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan kelangkaan cabai kali ini murni dikabarkan faktor alam, yakni hujan yang terus-menerus terjadi di sejumlah daerah dan berdampak pada harga cabai nasional. Namun, Wapres memastikan bahwa upaya pengendalian harga lewat opsi importasi belum menjadi pilihan.

“Ini faktor alam, pemerintah sendiri belum berfikir untuk impor,” katanya di Istana Wakil Presiden, Jumat (17/2/2017).

Dia mengatakan adanya indikasi sejumlah cabai impor yang masuk ke pasar bukan berasal dari izin impor resmi. Dia menduga cabai impor itu masuk melalui penyelundupan ilegal.

“Ada kasus-kasus penyelundupan karena indonesia terlalu banyak pantai. Jadi kalaupun ada masuk (ke pasar) itu pasti bukan impor resmi, tapi dari pantai-pantai yang terbuka ini,” ujarnya.

Harga cabai terus melambung dalam 2-3 bulan terakhir, bahkan pernah menyentuh Rp160.000/kg di beberapa tempat belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya