Solopos.com, KLATEN — Harga cabai rawit di pasar tradisional Klaten melejit selama sepekan terakhir. Kenaikan harga cabai rawit dalam sepekan mencapai Rp20.000 per kilogram (kg) hingga kini menjadi Rp75.000 per kg.
Salah satu pedagang di pasar darurat Pasar Gede Klaten di Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara, Triyanti, 42, mengatakan harga cabai rawit ori pada Kamis (9/3/2023) sudah mencapai Rp75.000 per kg. Sementara harga cabai bugra Rp70.000 per kg.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Harga itu naik dalam rentang sepekan terakhir dari semula harga rata-rata Rp50.000 per kg. Kenaikan itu sudah terjadi sekitar sepekan terakhir. “Merangkak sejak ada hujan seharian dulu. Saat itu langsung naik Rp10.000 per kg. Setelah itu naik secara bertahap,” kata Triyanti saat ditemui Solopos.com di kiosnya, Kamis siang.
Di sisi lain, cabai keriting masih stabil di harga Rp40.000 per kg. Smentara harga cabai lalap turun dari sebelumnya Rp35.000 per kg menjadi Rp30.000 per kg.
Triyanti mengatakan kenaikan harga cabai rawit di Klaten terjadi lantaran terbatasnya stok dari petani yang terdampak curah hujan tinggi. Disinggung permintaan cabai saat momentum sadranan seperti saat ini, Triyanti mengatakan hingga kini permintaan belum naik siginfikan.
“Permintaannya biasa-biasa saja. Rata-rata di tempat saya 10 kg hingga 15 kg,” kata Triyanti. Pedagang lainnya, Sugiyarti, 60, juga mengatakan saat ini harga cabai berkisar Rp66.000 per kg hingga Rp70.000 per kg.
Dia menjelaskan melonjaknya harga cabai itu lantaran terbatasnya pasokan cabai dari petani. “Karena hujan, tanaman terserang hama sehingga pasokannya terbatas. Harga dari pemasok sudah tinggi. Biasanya dapat langsung dari petani. Karena terbatas, ini pasokannya ambil dari pemasok,” kata Sugiyarti.
Selain cabai rawit, harga bawang juga melonjak. Harga bawang putih saat ini Rp32.000 per kg dari sebelumnya Rp28.000 per kg. Sementara harga bawang merah naik secara bertahap dari Rp28.000 per kg dan kini menjadi Rp35.000 per kg.
Selain itu, harga telur mengalami kenaikan Rp1.000 per kg menjadi Rp27.500 per kg per Kamis. “Kenaikan bukan karena sadranan. Sampai saat ini permintaan untuk sadranan masih sepi-sepi saja. Kenaikan harga karena curah hujan tinggi dan pasokan berkurang,” ungkap pedagang sembako di pasar darurat, Nuryani.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
