SOLOPOS.COM - Cabai rawit merah di Pasar Beringharjo, pasokan mulai kembali normal dan harga di pasaran berasur turun sejak, Jumat (10/3/2017). (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Harga cabai rawit masih terpantau tinggi di Pasar Beringharjo

 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Harianjogja.com, JOGJA – Harga cabai rawit masih terpantau tinggi di Pasar Beringharjo. Sementara itu untuk harga cabai hijau terpantau rendah. Kelangkaan pasokan dan tingginya permintaan selama libur panjang menjadi penyebabnya.

Seorang pedagang cabai di Pasar Beringharjo, Semi, mengatakan saat ini harga cabai rawit mencapai Rp60.000 per kilogram. “Padahal dua hari yang lalu masih Rp55.000 per kilogram,” kata Semi, Senin (19/2/2018).

Semi menambahkan harga cabai rawit berbeda jauh dengan harga cabai hijau yaitu Rp25.000 per kilogram.

Pedagang pasar lainnya, Maryatun, mengatakan harga cabai merah juga mengalami kenaikan. Terpantau empat hari yang lalu harga cabai merah Rp40.000 per kilogram. “Saat ini harga cabai merah Rp50.000 per kilogram,” kata Maryatun.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag DIY, Yuna Pancawati, mengatakan harga cabai rawit terpantau masih tinggi di beberapa pasar termasuk Pasar Beringharjo dan Pasar Demangan.

“Terpantau harganya mulai dari Rp46.000 sampai Rp52.000 per kilogram,” kata Yuna.

Jika dirata-rata, maka harga cabai rawit saat ini di beberapa pasar adalah Rp49.000 per kilogram.

Yuna mengatakan kenaikan harga cabai rawit terjadi sejak Kamis (15/2/2018). Rata-rata kenaikan harga terpantau sebesar Rp1.000 per hari. Dikatakan oleh Yuna, kenaikan harga disebabkan oleh langkanya pasokan cabai ke Jogja. Selain itu curah hujan tinggi selama libur paniang juga menjadi penyebab.

“Apalagi ketika Imlek kebutuhan cabai meningkat untuk kebutuhan bahan masakan. Libur panjang juga sektor kuliner banyak membutuhkan cabai rawit,” kata Yuna.

Yuna tidak bisa memperkirakan kapan harga cabai akan normal. Musim panen pun tidak bisa dijadikan patokan. Dia berharap harga bisa stabil secepatnya karena dikhawatirkan akan menimbulkan inflasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya