SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI – Menjelang tutup tahun, harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kota Susu meroket. Tertinggi, harga cabai rawit bisa menyentuh Rp50.000 per Kg.

Salah satu pedagang di Pasar Mangu, Ngemplak, Ngartini, 45, mengatakan sudah sepekan dia menjual cabai rawit dengan harga Rp50.000 per kg. Kenaikan harga diprediksi akan terus berlangsung hingga beberapa pekan setelah Tahun Baru 2019.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Mungkin karena faktor Tahun Baru, jadi wajar jika sejumlah kebutuhan pokok naik,” ujar Ngartini ketika dijumpai Solopos.com, di Pasar Mangu, Minggu (30/12/2018) pagi.

Menanggapi harga yang meroket tajam, Ngartini meyatakan cabai rawit sudah mahal sejak di tangan tengkulak. Ngartini membeli cabai tersebut dari Pasar Legi Solo seharga Rp40.000 per kilo. Padahal, jika harga stabil, Ngartini hanya menjual cabai rawit seharga Rp25.000.

Pedagang lain, Kasih, 48, mengatakan pada Minggu dia menjual cabai rawit dengan harga Rp45.000 per kilo. Padahal harga biasanya berada pada kisaran Rp20.000 per kilo. “Namun harga tersebut masih bisa berubah setiap hari tergantung situasi,” tambah dia. Kondisi ini membuat penjualan cabai menurun. Jika rata-rata kasih bisa menjual 50kg cabai dalam sehari, kini Kasih hanya menjual kisaran 30-40 kg.

Kenaikan harga cabai juga terjadi di Pasar Pengging, Banyudono. Salah satu pedagang, Setiyaningsih, menyebutkan cabai rawit kini dijual pada kisaran Rp45.000 per kg. Harga ini jauh lebih mahal dari biasanya Rp23.000-Rp25.000.

Pedagang lain Jamilah mengatakan dia menjual cabai rawit pada kisaran Rp40.000 per kilo. Paling mahal bisa mencapai Rp50.000 per kilo. Baik Jamilah maupun Setiyaningsih mengambil stok cabai dari daerah Prambanan, Klaten. “Karena harga kulak sudah tinggi yam au bagaimana lagi,” imbuh Setiyaningsih. Di Prambanan harga cabai di tangan tengkulak bisa mencapai Rp35.000 per kilo.

Di Pasar Kota Boyolali, seorang pedagang, Marni, 57, juga menyebut ada kenaikan terhadap harga cabai rawit. “Saat ini ada harganya sudah Rp45.000 ke atas,” ujar dia. Meski demikian, kenaikan harga disikapi secara wajar oleh para pedagang. “Namanya juga mau ganti tahun,” kata Marni.

Sementara itu, kenaikan harga tidak berpengaruh pada industri kuliner di Boyolali. Pedagang Ayam Geprek Sambel Korek, Boyolali Kota, Slamet, mengatakan meski harga cabai rawit melambung dirinya tak menaikkan harga ayam geprek. Satu paket komplit ayam geprek tetap dijual dengan harga Rp24.000. “Di sini biasa saja, tidak ada kenaikan atau pengurangan cabai,” tutur Slamet. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya