SOLOPOS.COM - Ilustrasi cabai rawit. (JIBI/Solopos/Dok.)

Cabai rawit masih mahal sehingga pembelian konsumen menurun.

Solopos.com, BOYOLALI — Harga cabai rawit di Pasar Kota Boyolali masih tinggi di angka Rp120.000-Rp130.000 per kilogram. Kondisi itu berimbas pada daya beli masyarakat yang cenderung turun.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Waminah, 50, pedagang bumbu dapur di Pasar Kota Boyolali mengatakan harga cabai tersebut belum pernah turun dari angka Rp120.000 sejak harganya naik awal Februari lalu. “Sampai sekarang masih Rp120.000 per kilo, belum pernah turun sejak harganya mulai naik,” kata dia, Jumat (24/2/2017).

Dia menuturkan pembelian menurun karena cabai mahal. “Yang biasanya beli satu ons, sekarang paling setengah ons saja,” imbuh dia.

Pedagang lain di pasar yang sama, Daliyem, 58 mengatakan harga cabai rawit kali ini lebih buruk dibandingkan harga pada saat Gunung Merapi meletus beberapa tahun lalu.

“Dulu waktu gunung meletus harganya naik, tapi hanya sampai Rp100.000 per kilo. Sekarang ini kok naiknya malah lebih tinggi,” ujar Daliyem yang tinggal di Trayu, Banyudono ini.

Baik Waminah maupun Daliyem merasakan tingginya harga cabai rawit kali ini paling lama rentang waktunya. Mereka berharap harga cabai turun dan kembali normal agar pembeli dapat membeli cabai seperti sedia kala.

Sebelumnya, harga cabai rawit di Pasar Sambi Boyolali sempat menyentuh Rp165.000 per kilogram. “Dalam sepekan terakhir sudah ada kenaikan harga empat kali,” kata pedagang cabai di Pasar Sambi, Ramto, 37, awal Februari lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya