SOLOPOS.COM - Pedagang kebutuhan pokok di Pasar Argosari Gunungkidul. (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)

Harga cabai pernah mencapai Rp150.000 pada empat tahun lalu

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Harga jual cabai rawit merah menembus Rp130.000 per kilogram. Harga ini merupakan yang tertinggi sejak awal tahun ini. Namun demikian, capaian tersebut bukan yang tertinggi, karena pada empat tahun lalu harganya sempat tembus Rp150.000 per kilo.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Salah seoran pedagang di Pasar Argosari, Wonosari, Sukinem mengatakan, harga cabai, khususnya rawit merah masih belum bersahabat. Hal ini terlihat dari harga komoditas yang terus naik dari waktu ke waktu. Ia mengakui, sejak pergantian tahun lalu harganya terus naik dan untuk saat sekarang dipasarkan Rp130.000 per kilo.

“Jika dibandingkan dengan komoditas cabai lainnya, harga rawit merah merupakan yang tertinggi,” katanya kepada Harianjogja.com, Selasa (7/2/2017).

Dia pun mengungkapkan, para pedagang dibuat pusing dengan terus merangkaknya harga cabai. Pasalnya pedagang harus menambah modal, sebab uang hasil penjualan tidak mencukupi untuk membeli stok cabai. “Jadi terpaksa kami menambahkan modal untuk menutupi kenaikan harga tersebut,” ungkapnya.

Meski harga rawit merah terus melambung, menurut Sukinem, harga tersebut belum menyentuh rekor penjualan tertinggi di  Gunungkidul. Sekitar empat tahun lalu, komoditas ini dipasarkan di harga Rp150.000 per kg.

“Jangan sampai kejadian itu terulang kembali. Sebab jika harga cabai terus naik maka yang susah tidak hanya pedagang, tapi masyarakat pun terkena dampaknya,” kata Sukinem.

Hal senada diungkapkan oleh Denny, pedagang lainnya. Menurut dia, harga cabai rawit merah harus dikendalikan karena kondisinya bisa memicu kenaikan harga di kebutuhan yang lain. “Jangan sampai harganya jadi makin tak terkendali,” ungkapnya.

Menurut dia, adanya kenaikan tersebut maka ia tidak lagi berani menyetok dalam jumlah yang banyak. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya potensi anjloknya harga cabai. “Daripada rugi, mending stok barang yang penting ada dulu,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya