SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

CABAI RUSAK--Salah seorang petani cabai di Kecamatan Kalijambe, Sragen Samsul, sedang mencabuti tanaman cabainya yang layu dan kering, Senin (26/12/2011). (JIBI/SOLOPOS/Syahamaah Fikria)

SRAGEN–Kendati harga cabai di sejumlah pasar di Sragen terus melonjak namun keuntungan itu tak dirasakan petani cabai lokal. Beberapa petani cabai di Kalijambe malah mengalami gagal panen.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Para petani cabai di beberapa desa di Kecamatan Kalijambe mengaku mereka sama sekali tak bisa menikmati keuntungan dari dampak kenaikan harga cabai di pasaran. Hal itu disebabkan munculnya serangan beberapa pengganggu, mulai dari lalat buah, pathek, jamur hingga bakteri.

Salah seorang petani cabai di Desa Kali Macan, Kecamatan Kalijambe, Sragen  Warsono, mengungkapkan lalat buah dan pathek telah menghabisi tanaman cabainya. “Untuk masa panen kali ini saya sama sekali tak bisa menikmati keuntungan, semua tanaman cabai rusak,” ujarnya, saat ditemui Espos, Senin (26/12/2011).

Berdasarkan pantauan Espos di Pasar Bunder Sragen baru-baru ini harga cabai merah besar dan cabai merah keriting sudah mencapai harga Rp 32.000/kg-Rp 35.000/kg. Sedangkan Warsono dan beberapa petani lainnya paling hanyak mematok harga Rp 12.000/kg-Rp 15.000/kg karena kualitas cabainya yang kurang.

Dengan harga itu, jelasnya tak bisa menutup biaya tanam dan perawatan tanaman. “Yang jelas selama musim hujan ini, hewan dan jamur pengganggu tanaman cabai berkembang pesat. Dulu saya sukses memanen cabai sebelum musim hujan, sekitar bulan Agustus-September. Tapi pada saat itu harga cabai hanya Rp 3.500/kg, jadi saat ini kami benar-benar tak bisa menikmati keuntungan dari harga cabai yang naik,” imbuh dia.

Sementara petani cabai di Desa Trobayan, Kalijambe, Samsul bakteri juga menyerang tanaman cabai sehingga menjadi layu dan mati.

(m97)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya