SOLOPOS.COM - Kasi Hortikultura Bidang Produksi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Wonogiri, Joko Joko Riyanto (paling kanan), memanen cabai rawit di Desa Ngrompak, Jatisrono, Wonogiri bersama Muspicam Jatisrono, Kamis (2/2/2017). (Danur Lambang P/JIBI/Solopos)

Harga cabai dalam beberapa pekan terakhir melangit.

Solopos.com, WONOGIRI — Kendati musim hujan turun sepanjang tahun, Gapoktan Rahayu, Desa Ngrompak, Jatisrono, Wonogiri, berhasil memanen cabai rawit mereka sampai beberapa kali .

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu anggota Gapoktan Rahayu, Wanto, mengatakan sudah memanen cabai rawitnya sebanyak empat kali sejak menanam cabai pada awal Oktober 2016. Dia menanam 3.000 bibit cabai di lahannya yang seluas 3.000 m2. “Ada yang saya petik jadi cabai rawit hijau, ada pula yang saya petik cabai rawit merah. Total panenan cabai saya selama empat kali panenan tesebut sekitar 165 kilo. Hasilnya kira-kira Rp8,6 juta,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Kamis (2/2/2017).

Sementara itu Kepala Desa Ngrompak, Tukimin, mengatakan baru empat orang anggota Gapoktan Rahayu yang ikut program Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Wonogiri yang mensosialisasikan penanaman cabai di musim penghujan. “Keempatnya menanam cabai di lahan seluas dua hektare. Penanaman pertama dilakukan pada awal Oktober. Sedangkan penanaman kedua pada awal November,” kata dia.

Tukimin menambahkan petani yang menanam cabai pada awal Oktober sudah beberapa kali memanen cabai mereka. Sedangkan petani yang menanam cabau pada awal November baru mulai memanen cabai mereka. “Awalnya, program tersebut hanya ada empat orang petani yang minat. Yang lain memilih menanam padi karena mereka merasa melawan alam apabila menanam cabai saat musim penghujan. Setelah mereka tahu hasilnya, banyak dari mereka yang ingin menjajal menanam cabai sekarang,” sambungnya.

Terpisah, Kasi Hortikultura Bidang Produksi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Wonogiri, Joko Joko Riyanto, mengatakan program tersebut dicanangkan untuk melatih para petani apabila ingin menanam cabai di musim penghujan.

“Saat menanam cabai pada musim penghujan, kami melebarkan jarak antar bedeng dan memperdalam saluran air. Selain itu tanaman cabai dilambari dengan pulsa plastik. Antisipasi hama dan penyakit juga dilakukan dengan cara menyemprot insektisida dan pestisida. Hasilnya cukup memuaskan. Hanya ada satu sampai dua tanaman yang layu,” papar dia.

Joko menambahkan tanaman cabai tersebut bisa dipanen hingga 18 kali. “Selain Gapoktan Rahayu Desa Ngrompak, ada 22 Gapoktan lain yang kami sosialisasikan penanaman cabai saat musim penghujan. 22 Gapoktan tersebut tersebar di delapan kecamatan yang ada di Wonogiri,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya