SOLOPOS.COM - Espos/Agoes Rudianto

Harga cabai melambung namun tidak bisa diikuti dengan harga sambal

Harianjogja.com, JOGJA– Tingginya harga cabai membuat pedagang sambal menerapkan aturan baru dalam melayani konsumennya.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Sekretaris Asosiasi Pelaku Usaha Kuliner Indonesia (Aspekindo), Widyatmoyo mengungkapkan ada 15 anggotanya yang akhirnya menerapkan aturan baru dalam melayani konsumennya. Salah satunya Ayam Geprek yang biasanya bisa melayani ukuran pedas sesuai kebutuhan pelanggan kini tidak bisa lagi.

“Bahkan kini mereka membatasi level. Dulu level bisa didukung semaksimal mungkin, salah satunya demi kepuasan pelanggan. Kini mereka membatasi hanya sampai level lima saja,” jelas Widyatmoyo yang juga Kepala Humas Waroeng Spesial Sambal, Jumat (17/2/2017).

Waroeng Spesial Sambal sendiri biasanya memberikan harga sambal per cobek antara Rp2.000 hingga Rp2.500. Jika mengikuti harga cabai saat ini maka seharusnya nilai jual per cobek mencapai Rp9.000.

“Namun kami tidak bisa melakukan itu. Sebab berhadapan dengan end user itu memang harus bisa menyesuaikan,” kata Widyartmoyo.

Widyatmoyo melanjutkan Waroeng Spesial Sambal sendiri per harinya membutuhkan tiga ton cabai untuk 73 cabang Waroeng Spesial Sambal di Jawa dan Bali. Menurutnya harga cabai mahal biasanya diiringi dengan langkanya cabai di pasaran. Namun tahun ini sangat berbeda, harga cabai mahal namun tidak ada kelangkaan cabai sama sekali.

“Permintaan harga tinggi ini seolah diatur dari pusat. Sebab permintaan dari Jakarta meminta harga Rp100.000 per kilogramnya. Maka tidak heran jika petani akhirnya ramai-ramai mengirimkan cabai ke Jakarta,” ungkap Widyatmoyo.

Widyatmoyo mengaku regulasi pemerintah belum bisa mengatur dan Asosiasi Cabai Indonesia seakan juga tidak mau tau soal harga cabai yang tidak terkendali ini. “Kami hanya takut ini permainan. Setelah harga tinggi, tiba-tiba bulan depan harga diturunkan ditingkat terendah. Kasihan petani,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya