SOLOPOS.COM - Seorang petani cabai, Jumakir sedang memetik cabai di lahan miliknya di Dusun Sumbermulyo, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari. Senin (6/2/2017). (JIBI/Irwan A. Syambudi)

Harga cabai mahal sehingga petani menjaga tanamannya

Harianjogja.com, BANTUL- Tingginya harga komoditas cabai di pasaran memaksa para petani cabai di pesisir selatan Bantul menjaga lahannya siang dan malam. Hal itu terpaksa mereka lakukan lantaran di tengah tingginya harga, tak jarang tanaman mereka dijarah oleh pencuri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Diakui oleh Susanto, salah satu petani asal Dusun Soge, Desa Srigading, beberapa waktu lalu, buah tanaman cabai miliknya raib hingga mencapai 2 kuintal lebih. Ketika itu, dirinya yang hendak merawat tanamannya saat pagi hari dikejutkan dengan raibnya buah cabai di sebagian besar tanaman.

Ekspedisi Mudik 2024

“Memang seperti itu modusnya. Mereka mengambil cabai langsung dari pohonnya saat malam hari,” katanya kepada wartawan, Kamis (9/2/2017) sore.

Diakuinya, sepanjang tahun 2016 hinga awal 2017 ini memang merupakan tahun yang berat bagi petani cabai sepertinya. Setelah sepanjang 2016 tanamannya nyaris gagal panen lantaran terpaan hujan berintensitas tinggi, di awal 2017 ini dirinya pun terpaksa melakukan panen dini lantaran berkembangnya penyakit jamur pada batang dan daun tanaman cabai miliknya.

“Akibatnya, saya terpaksa memanennya dini. Menebangnya habis dan menggantinya dengan tanaman lain. Tapi di beberapa lahan lain masih ada yang menanam [cabai],” kata Susanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya