SOLOPOS.COM - Pedagang cabai di Pasar Kliwon Rejo Amertani Temanggung melayani konsumen. (Antara-Heru Suyitno)

Solopos.com, JOGJA — Di saat musim hujan ini, harga beberapa jenis cabai di Kota Jogja merangkak naik. Menurut Ketua Paguyuban Ayem Tentrem Beringharjo Timur, Ida Chabibah, cabai rawit merah dari harga Rp25.000/kg naik secara bertahap, sampai saat ini menjadi Rp75.000/kg.

Cabai teropong merah dari Rp40.000/kg menjadi Rp60.000/kg. Sementara cabai rawit japrak dari Rp45.000/kg menjadi Rp65.000/kg.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sejak hujan deras-derasan yang pertama kali, sekitar pertengahan November, itu naiknya dikit-dikit. Begitu awal Desember mulai naik [cukup signifikan]. Pasokannya aman, yang barangnya stoknya dikit yang teropong merah sama cabai rawit japrak,” kata Ida kepada Harian Jogja, Senin (13/12/2021).

Salah satu dugaan penyebab naiknya harga cabai lantaran pengaruh cuaca. Namun saat ini stok masih tergolong lancar, belum ada kelangkaan atau sejenisnya.

Baca Juga: Pandemi Sisakan Tantangan Kompleks Bidang Ekonomi, Apa Itu?

Meski harga naik, penjualan cabai tetap stabil, bahkan ada peningkatan. Beberapa jenis pembeli menganggap cabai sebagai barang pokok, termasuk untuk berjualan di bidang kuliner. Sehingga mau tidak mau harus membelinya.

“Biasanya jual 10-20 kg perhari, sekarang 30 kg, malah banyak yang beli,” kata Ida.

“Tapi alhmdulillah ini barangnya bagus-bagus, terus enggak becek. Biasanya kalau musim penghujan barangnya cukup busuk tapi ini alhamdulillah aman. Artinya dari konsumen enggak keberatan dengan harga yang naik kerena kualitas barangnya cukup bagus.”

Tidak hanya cabai, beberapa harga sayur mayur juga mengalami kenaikan karena faktor cuaca. Ida mengatakan beberapa sayur mayur yang harganya naik seperti brokoli, wortel, timun, bunga kol, kacang panjang, dan buncis.

“75 persen sayur mayur, naik hanya kobis aja yang enggak naik,” kata Ida.

Baca Juga: Tarif Internet Mahal jadi Penyebab Kesenjangan Digital Tanah Air

Kepala Dinas Perdagangan Kota Jogja, Yunianto Dwisutono mengatakan naiknya harga sayuran, salah satunya dipengaruhi oleh cuaca yang berdampak pada proses produksi.

“Ketersediaan stok aman, waktu dipentau sama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Sampai saat ini segala perkembangan kami laporkan stabil terkendali. Ya ada sedikit lonjakan untuk sayur mayurnya karena faktor musim, sama kenaikan minyak dari sananya atau CPO pusat. Kami kan enggak bisa apa-apa,” kata Yunianto.

Saat ini, harga minyak mencapai Rp19.000/liter. Untuk harga minyak, dari Kementerian Perdagangan sudah memberikan arahan untuk produksi dan distribusi minyak bantal dengan harga Rp14.000/liter. Di beberapa toko, barang ini sudah ada.

“Di pasar belum terjangkau [distribusi minyak bantal ini], baru kami komunikasikan. Tapi di toko waralaba malah sudah ada. Saya baru memantau yang di pasar mudah-mudahan sudah ada,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya