Solopos.com, BOYOLALI – Harga pepaya thailand di Boyolali dalam beberapa pekan terakhir naik hingga tiga kali lipat. Kenaikan harga buah tersebut diduga karena jumlah pasokan berkurang.
Salah seorang pedagang pepaya thailand di Jl. Boyolali-Jatinom, Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo, Erna Sulistyowati, 45, mengatakan saat ini bukan musim panen pepaya thailand di Kota Susu.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Pepaya banyak dari petani pada periode Januari sampai Juni. Setelah itu, Juli menjadi bulan peralihan. Maksudnya, awal Agustus jumlah pepaya dari petani mulai sedikit sampai saat ini,” kata Erna saat dijumpai Erna mengatakan biasanya harga pepaya per kilogram hanya Rp3.000. Namun, sudah sebulan harga pepaya thailand tersebut mencapai Rp9.000 per kilogram sampai Rp10.000 per kilogram. Apabila dihitung per buah, harga pepaya kecil dulu Rp1.500 per buah dan kini mencapai Rp4.500-Rp5.000 per buah. “Memang tinggi, karena saat ini pepaya lagi sepi, yang dijual di pasaran sekarang ini berasal dari wilayah sekitar Mojosongo saja, belum musim panen lagi,” ujar Erna. Sementara itu, salah seorang pembudidaya bibit pepaya di Kemiri, Pandiman Sastro Suwiryo, 65, mengatakan perubahan harga pepaya di Kemiri terlalu bergantung kepada pembudi daya. “Kalau pepaya lagi banyak, inginnya laris semua hingga habis. Jadi saat musim penghujan, di saat pepaya sedikit, kami masih punya tabungan [pemasukan]. Bukan hanya penjual buah tapi juga petani bibit. Ya, saat ini kami baru bisa menjual buah dan bibit di rumah atau pinggir jalan,” terang dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
