SOLOPOS.COM - Petani dan tengkulak di Dusun Selo Tengah, Desa/Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, menunjukkan brokoli di depan rumahnya, Minggu (30/7/2022). Ia mengatakan harga brokoli turun dari Rp10.000–Rp15.000 menjadi Rp3.000. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Harga brokoli di tingkat petani Dusun Selo Tengah, Desa/Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali merosot tajam dibandingkan sebulan yang lalu pada Minggu (31/7/2022). Kemerosotan harga brokoli berkisar tiga hingga lima kali lipat dibanding harga sebulan yang lalu.

Salah satu petani sekaligus tengkulak di Dusun Selo Tengah, Winarsih, 32, mengungkapkan harga brokoli saat ini senilai Rp3.000 per kilogram.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Petani Selo Tengah ini lagi panen brokoli. Tapi harganya sangat menyedihkan. Brokoli harganya turun dari Rp10.000-Rp15.000, jadi Rp3.000 per kilogram,” kata Winarsih saat berbincang dengan Solopos.com di rumahnya, Minggu.

Ia mengungkapkan petani brokoli saat ini sedang berduka karena harga turun dan merugi. Padahal, lanjut dia, panen brokoli sedang melimpah.

Winarsih mengungkapkan dalam sehari, ia bisa membawa mininal lima kuintal brokoli untuk dijual ke pedagang di pasar.

Baca Juga: Imbas Pandemi Covid-19, Begini Kondisi Wisata Triple-T Selo Boyolali

“Saya jualnya brokoli ke Pasar Sayur Cepogo. Itu kadang saya jual ke sana hanya laku Rp3.500 per kilogram,” kata dia.

Winarsih mengungkapkan tak hanya brokoli yang harganya turun, harga daun loncang juga turun dari Rp6.000 menjadi Rp4.000 per kilogram.

Ia mengatakan kondisi loncang yang rusak membuat harga jualnya turun. Ia mengatakan kerusakan yang dialami dauh loncang, yaitu bintik-bintik pada daun.

“Ini harga hijau-hijauan turun, sawi sendok Rp500 per kg, jepan Rp1.000 per kg, sawi putih Rp1.000 per kg. Jadj petani lagi merugi, harganya menurun banget,” kata dia.

Baca Juga: Petani Bahagia, PLN Sambung Listrik Persawahan di Sambi Boyolali

Ia berharap ada pembekalan dari pemerintah untuk menghadapi penyakit pada daun loncang juga pemberian obat untuk tanaman. Ia juga berharap harga daun loncang dapat stabil di angka Rp6.000 per kilogram.

Hal senada disampaikan petani lain, Siti, 34. Dia mengatakan panen brokoli di ladangnya juga sangat banyak.

“Panennya banyak tapi harganya menurun jadi Rp3.000. Menurunnya dari Rp10.000 sebulan yang lalu, turun jadi Rp7.000, terus jadi Rp3.000 per kilogram,” kata dia.

Ia mengatakan dirinya panen sekitar satu kuintal per hari. Hasil dari panen tersebut ia jual ke Winarsih selaku tengkulak.

Baca juga: Panen Petani Merica di Tamansari Boyolali Turun, Ini Penyebabnya

“Harapannya sih harga bisa naik, tidak Rp3.000 begini. Ini sih menangis karena harganya turun banyak,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya