SOLOPOS.COM - Ilustrasi beras. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG — Harga beras di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Jawa Tengah (Jateng) terus merangkak naik atau kian mahal. Berikut lima daerah di Jateng yang menjadi penghasil beras terbanyak atau yang kerap disebut sebagai daerah lumbung padi.

Mengutip laman Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional, Senin (6/2/2023), harga beras di sejumlah daerah di Indonesia masih tergolong tinggi. Tak terkecuali di Jateng yang pada tahun 2019 lalu dinobatkan sebagai provinsi dengan produksi beras tertinggi di Tanah Air.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Harga beras jenis medium di Provinsi Jateng berkisar di antara Rp12.000 hingga Rp13.050. Sementara untuk beras jenis premium atau super berkisar antara Rp13.100 hingga Rp14.050.

Kondisi itu seolah-olah tidak sebanding dengan predikat Jateng sebagai salah satu lumbung padi atau penghasil beras tertinggi di Indonesia. Bahkan, pada 2019 lalu, Jateng sempat dinobatkan oleh Kementerian Pertanian sebagai daerah penghasil beras tertinggi di Indonesia dengan produksi mencapai 5.539.448 ton.

Dilansir dari laman jatengprov.go.id, kala itu Jateng menempati urutan pertama dengan hasil panen padi mencapai 9.655.653 ton gabah kering atau setara 5.539.448 ton beras.

Produksi padi di Jateng ini mengalahkan Provinsi Jawa Timur (Jatim) yang menghasilkan 9.580.933 ton gabah kering giling atau setara 5.496.581 ton beras. Sedangkan tempat ketiga ditempati Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang menghasilkan padi 9.084.957 ton atau 5.212.039 ton beras.

Beras di Jateng disumbangkan hampir seluruh daerah atau 35 kabupaten/kota. Meski demikian, dari 35 kabupaten/kota itu ada lima daerah di antaranya yang menjadi penghasil beras tertinggi atau menjadi lumbung padi Jateng.

Berikut lima daerah di Jateng penghasil beras tertinggi, seperti dilansir dari buku Provinsi Jawa Tengah Dalam Angka 2022 yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng:

1. Grobogan

Kabupaten Grobogan merupakan salah satu lumbung padi di Jateng. Daerah ini bahkan menjadi kabupaten dengan produksi beras terbanyak di Jateng mencapai 458.215,98 ton pada tahun 2022. Sedangkan di tahun 2021, produksi beras di Grobogan mencapai 461.189,78 ton.

2. Sragen

Kabupaten Sragen menjadi daerah penghasil beras terbanyak kedua di Jateng. Pada tahun 2022, produksi beras di Sragen mencapai 436.677,40 ton. Sedangkan di tahun 2021, produksi beras di Sragen sekitar 408.964,51 ton.

3. Cilacap

Sebagai daerah terluas di Jateng, Kabupaten Cilacap juga menjadi daerah lumbung padi. Produksi beras di Cilacap bahkan terbanyak ketiga di Jateng yakni 427.106,06 ton pada 2022 dan 454.191,65 pada tahun 2021.

4. Demak

Kabupaten Demak yang juga dikenal dengan julukan Kota Wali merupakan daerah penghasil beras terbanyak keempat di Jateng. Selama tahun 2022, Demak mampu menghasilkan padi dan beras mencapai 376.193,47 ton atau turun dari produksi beras di tahun 2021 yang mencapai 377.049,14 ton.

5. Pati

Satu lagi daerah di pesisir pantai utara (pantura) Jateng yang menjadi produsen beras. Daerah itu adalah Kabupaten Pati.
Sepanjang tahun 2022, Pati menghasilkan padi dan beras mencapai 315.504,26 ton. Jumlah itu lebih sedikit dibanding capaian tahun 2021 yang mencapai 339.253,39 ton.

Nah, demikanlah deretan daerah di Jateng yang menjadi penghasil beras terbanyak. Apakah daerahmu termasuk di dalamnya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya