SOLOPOS.COM - Ilustrasi penggilingan gabah. (Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA–Kenaikan harga beras dalam beberapa waktu terakhir ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) meminta masyarakat tidak perlu khawatir.

Sekjen Kemendag Suhanto menyatakan bahwa pemerintah telah mengantisipasi kenaikan harga dengan memberikan subsidi selisih harga jual beras senilai Rp1.000 per kilogram (kg).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dilansir Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan pada Minggu (25/9/2022) harga beras premium terpantau Rp17.000 per kilogram (kg), sedangkan harga beras medium Rp10.600 per kg.

“Terkait tadi antisipasi kenaikan harga beras, seolah-olah akan naik terus, perlu kami sampaikan di sini biar masyarakat tenang bahwa pemerintah itu punya namanya cadangan stabilisasi harga dan pasokan (CSHP) di mana apabila harga beras lebih tinggi dari HET [harga eceran tertinggi], Bulog akan turun tangan dan sisanya akan dibayar pemerintah,” kata Suhanto di Kementerian Perdagangan, Minggu (25/9/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Suhanto mejelaskan kenaikan harga beras memang terjadi, tapi relatif kecil yaitu hanya 0,9% dibandingkan kenaikan harga pada tahun lalu.

Baca Juga: Harga Beras di Boyolali Naik: Penyebabnya Panen Gabah Turun, Harga BBM Tinggi

“Jadi nggak usah khawatir, harga pasti terkendali dan Bulog mulai besok Pak Menteri bersama-sama mulai intervensi, karena ada kenaikan sedikit,” ujarnya.

Selain beras, Suhanto menyatakan pemerintah juga akan mensubsidi harga kedelai dan jagung jika kedua komoditas tersebut harganya naik di atas HET.

“Ada anggarannya, kedelai itu Rp1.000 per kg, jagung juga Rp1.000-Rp1.500 per kg. Misalnya harga beras dari Bulog sekian, lebih, bisa dibantu subsidi, nggak usah khawatir sebetulnya, karena dibiayai pemerintah. Masyarakat tidak akan membayar lebih mahal,” tutur Suhanto.

Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyebutkan bahwa cadangan beras Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) saat ini sekitar 800.000 ton sampai akhir tahun.

Baca Juga: Bapanas: Harga BBM Naik hanya Pengaruhi Kenaikan Harga Pangan hingga 8 Persen

Menurut dia, kenaikan harga beras disebabkan perusahaan ikut membeli gabah petani, sehingga harga di petani dari Rp4.500 jadi Rp5.500 per kg.

“Bulog ini tidak beli gabah, akhirnya harga si petani murah. Sekarang perusahaan ikut, gabah naik,” jelasnya.

Zulhas menjelaskan terkait urusan beras dirinya akan mengupayakan untuk segera menstabilkan harganya.

Tingginya harga beras bisa menyumbang inflasi sebesar 3%. Oleh karena itu, dia menyebut pihaknya terus mendorong agar pemerintah lewat BUMN dan Bulog menyerap hasil pertanian dengan anggarannya Rp100 triliun per tahun.

“Mestinya Bulog beli dengan harga tinggi dan jual beras dengan harga murah. Sekarang, Bulog harus untung. Presiden sudah setuju,” jelas dia.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Harga Beras Naik, Kemendag: Masyarakat Tak Perlu Khawatir

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya