SOLOPOS.COM - Pekerja melakukan bongkar muat beras di Gudang Bulog Banyakan Sub Divre V Kediri, Jawa Timur, Rabu (7/1/2015). Beras Bulog itu selanjutnya didistribusikan ke wilayah seputaran Kediri. Bulog Sub Divre V Kediri menggelar operasi pasar khusus cadangan beras pemerintah (OPK CBP) dengan menyalurkan 3.182 ton beras untuk warga miskin di Kediri. Langkah itu dimaksudkan untuk mengisi program beras untuk rakyat miskin (raskin) 2015 yang saat ini masih dalam tahap sosialisasi dari pemerintah pusat, serta untuk mengantisipasi terjadinya gejolak harga beras di pasaran. (JIBI/Solopos/Antara/Rudi Mulya)

Harga beras meroket akibat kelangkaan di pasar diyakini tak akan bertahan lama. Panen raya diharapkan kembali menambah stok beras.

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan stok beras untuk dua bulan ke depan (hingga April) aman setelah ada panen raya sejumlah daerah. Diperkirakan stok beras saatpanen raya April 2015 mendatang mencapai 32 juta ton beras.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Amran Sulaiman berharap harga beras di pasaran akan kembali stabil. “Sampai april 32 juta ton beras, stok aman cukup,” katanya di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (27/2/2015).

Sejumlah daerah telah dikunjungi Menteri Amran Sulaiman untuk mendapatkan laporan hasil panen. Misalnya Demak dengan 10.000 hektare (ha) siap panen, Sragen 38.000 ha, Ngawi 24.000 ha, dan Malang 10.000 ha.

Dalam posisi normal, semestinya harga beras di pasaran Rp4.500 per kilogram dan harga beras Rp7.000 per kilogram. Amran Sulaiman mengatakan naiknya harga beras dalam sepekan terakhir disebabkan faktor distribusi. “Ini masalah distribusi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya