SOLOPOS.COM - Antre beras saat Operasi Pasar Murni (OPM) 2015 di Bandung, Kamis (26/2/2015). (Bulog). (Rachman/JIBI/Solopos)

Harga beras meroket beberapa pekan terakhir dan membuat peran pemerintah sibuk menggelar operasi pasar.

Solopos.com, JAKARTA — DPD meminta pemerintah untuk segera mengembalikan fungsi Bulog sebagai badan penyangga kebutuhan bahan pokok nasional sehingga harga sembako bisa stabil.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Ketua DPD, Irman Gusman, mengatakan pengembalian fungsi Bulog itu menyusul kerap terjadinya kelangkaan beras dan sembako lain di Tanah Air.

“Jadi, Bulog jangan ditekan untuk meraup untung. Fungsi Bulog itu sebagai badan penyangga. Percuma kalau untung, tapi rakyat menderita karena beras dan gula langka,” katanya di kompleks gedung parlemen, Kamis (25/2).

Untuk itu, Bulog harusnya ada di bawah Kementerian Perdagangan, bukan dibawah kementerian BUMN. “Karena Kementerian Perdagangan itu yang mengetahui betul kondisi harga di tingkat konsumen.”

Dengan di bawah Kementerian Perdagangan, Bulog juga mampu berfungsi sebagai alat unutk melawan spekulan. “Jika harga beras tinggi karena ulah spekulan, pemerintah bisa atasi hal itu,” katanya.

Menurutnya, mengembalian Bulog sebagai badan penyangga sembako itu perlu mengubah aturan yang saat ini berlaku. “UU bisa diubah agar Bulog sebagai badan penyangga sekaligus stabilisator harga bahan pokok.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya