SOLOPOS.COM - Ilustrasi pedagang beras (JIBI/Solopos/Dok.)

Harga beras meroket dan belum turun hingga kini. Presiden Jokowi menyebut hal ini merupakan ulah mafia beras untuk mendesak impor beras.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Jokowi menuding ada mafia beras yang memanfaatkan rendahnya pasokan komoditas pokok tersebut untuk mengambil keuntungan lebih. Hal ini terkait masih langka dan tingginya harga beras hingga hari ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Feeling saya mengatakan ini ada juga yang mau bermain, ada yang mau bermain dengan tujuan agar kita impor. Saya sampaikan tidak ada impor karena sebentar lagi kita panen,” kata Presiden Jokowi seusai inspeksi mendadak di Pasar Pagi Rawamangun Jakarta Timur, Sabtu (28/2/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

Ketika ditanya keberadaan mafia beras tersebut, Presiden Jokowi mengatakan sejak dulu sudah ada yang bermain. Kini, pemerintah sedang melakukan identifikasi mafia-mafia beras yang mengganggu harga kebutuhan pokok masyarakat.

“Dari dulu mesti seperti itu, beri waktu kita untuk mengidentifikasi semuanya. Kalau sudah diidentifikasi ada pidananya ya langsung tangkap. Tegas, harus seperti itu. Ini sudah mengganggu namanya,” kata Presiden Jokowi.

Selain ada mafia beras, Presiden Jokowi mengakui beberapa hal ada gangguan manajemen distribusi dan keterlambatan panen sehingga produksi beras mundur.

Mengenai stok beras menjelang panen raya April mendatang aman. Sejumlah daerah penghasil beras mulai panen yakni Demak, Ngawi, Ponorogo dan Sragen. Jokowi mengatakan sebentar lagi akan mendatangi panen raya di Ponorogo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya