SOLOPOS.COM - Pekerja melakukan pengepakan beras dari mesin 'rice to rice' (RTR) sebelum kunjungan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di kompleks pergudangan modern Perum BULOG di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (11/3/2022). Kunjungan wakil presiden tersebut dalam rangka mengamati pengelolaan dari mesin 'rice to rice' (RTR) serta memastikan ketersediaan bahan pokok menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2022. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.

Solopos.com, JAKARTA–Harga beras untuk kualitas medium dan premium mengalami kenaikan dalam dua bulan terakhir.

Kenaikan harga beras medium dan premium akibat beragam faktor seperti kondisi cuaca hingga harga gabah dan pupuk yang naik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Laporan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan menyebutkan harga beras saat ini dibandingkan dengan dua bulan lalu mengalami kenaikan Rp200 untuk beras premium menjadi Rp12.700 per kg.

Adapun, harga beras medium naik Rp300 atau 2,88% dari Rp10.400 per kilogram menjadi Rp10.700 per kg.

Sementara itu, dari sisi ketersediaan stok indikatif beras di Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau Perum Bulog terpantau berada di angka sekitar 861.966 ton (ketahanan 10,8 bulan).

Angka tersebut jauh dari batas aman yang pemerintah tetapkan, yaitu 1 juta hingga 1,5 juta ton.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang bertugas menjadi penengah Kemendag dan Kementerian Pertanian menyampaikan perlu adanya penambahan stok untuk Perum Bulog dalam waktu dekat.

“Karena Perum Bulog itu harus di top up minimal kata Pak Ketua Komisi [IV DPR, Sudin] 1,2 juta ton-1,5 juta ton, itu minimal, baru aman,” ujar Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi saat mengunjungi Food Station Cipinang, Senin (3/10/2022).

Arief menyampaikan faktanya ketersediaan beras di masyarakat ada dan tidak langka. Namun, kembali lagi, adanya kenaikan harga BBM hingga pupuk menjadi faktor penyebab naiknya komoditas yang mendorong inflasi tersebut.

“Stok ini ketersediaan ada, bukan nggak ada, tapi ketersediaan ini ada di masyarakat, penggiling padi, warung-warung, tapi Bulog harus punya stok, hari ini kita gak ada yang kurang beras, tetapi harganya tinggi, karena ada faktor-faktor, ada variable cost,” jelasnya.

Bila menilai dari sisi aman atau tidaknya, Ketua Komisi IV DPR Sudin yang juga hadir bersama Arief menyampaikan saat ini stok beras oleh Perum Bulog belum dapat dikatakan aman, karena jauh dari ketetapan pemerintah.

“[Stok beras di Perum Bulog] nggak aman,” ujarnya.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Harga Beras Naik, Stok Perum Bulog Aman?

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya