Harga beras di pasaran di Solo terus alami penurunan

Solo (Espos)–Musim panen raya padi di sejumlah wilayah di Soloraya membawa dampak terhadap terus turunnya harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kota Solo dengan kisaran harga Rp 300/kg hingga Rp 500/kg. Beras dengan kualitas bagus yang beberapa waktu lalu sempat mencapai harga Rp 7.000/kg, turun menjadi Rp 6.500/kg.

Seperti dikemukakan pedagang Sembako di Pasar Legi, Suratmi, 45, harga eceran beras mulai dari Rp 300/kg hingga Rp 500/kg. Dicontohkan dia, harga eceran beras jenis menthik wangi yang semula sempat mencapai harga Rp 6.500/kg, harganya kini turun menjadi Rp 6.000/kg. Demikian pula dengan beras jenis C4 super yang semula harganya Rp 6.500/kg menjadi Rp 6.000/kg. Sementara untuk beras jenis C4 biasa yang semula harganya Rp 6.000/kg, turun menjadi Rp 5.500/kg. Sedangkan harga beras jenis IR 64 turun dari harga Rp 6000 menjadi Rp 5.600/kg hingga Rp 5.700/kg.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

“Karena saat ini sedang musim panen sehingga harga jual beras turun. Namun banyak pula beras yang terpaksa tidak laku terjual,” ungkap Suratmi ketika ditemui Espos di sela-sela aktivitasnya berjualan, Jumat (9/4).

Senada dikemukakan pedagang Sembako di Pasar Kadipolo, Suharman, 52. Menurut Suharman, pasokan beras selama musim panen raya padi tahun ini cukup melimpah sehingga membawa dampak pada turunnya harga beras di pasaran. Bila beberapa waktu lalu harga beras kualitas super bahkan sempat mencapai Rp 7.000/kg, kini berangsur turun, bahkan stabil.

“Sudah beberapa waktu ini harganya turun, bahkan stabil dan kembali seperti saat belum terjadi kenaikan harga beras,” ungkap Suharman.

Sementara itu, dari pantauan Espos, Jumat, harga beberapa jenis barang kebutuhan pokok cenderung stabil. Kenaikan harga hanya terjadi pada bawang merah dan bawang putih. Bila bawang merah semula dijual dengan harga Rp 10.000/kg, sudah sepekan terakhir ini harganya naik menjadi seharga Rp 11.000/kg. Sementara untuk bawang putih yang semula hanya seharga Rp 15.000/kg, harganya naik Rp 2.000/kg menjadi Rp 17.000/kg.

sry