SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA- Meski bukan kebijakan populer, Wakil Ketua DPR Pramono Anung mendorong pemerintah berani menaikkan harga jual eceran BBM. Menurut Pramono, ini merupakan solusi tepat menghemat anggaran subsidi BBM akibat terus naikknya harga minyak dunia.

“Ya memang sebenarnya supaya tidak terjadi black market juga. Salah satu caranya dengan menaikkan harga, ini alternatif,” kata Pramono di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (19/1/2011).

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Menurut Pramono, subsidi BBM jenis premium semakin menekan keuangan negara. Pemerintah harus berani mengambil kebijakan konkret.

“Ketimbang menyiasati beranekaragam kita tidak bisa pungkiri harga BBM ini harus naik. Harus punya kebijakan itu. Harus dipilih yang tidak memberi dampak negatif kepada masyarakat kecil,” kata Pramono.

Apalagi berbagai mekanisme pembatasan BBM bersubsidi juga belum bisa direalisasikan. Malah bisa dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggungjawab.

“Terlihat pertamina belum siap pembatasan BBM bersubsidi Jawa-Bali. Kalau belum siap malah menimbulkan black market karena ada disparitas harga. Perbedaan harga ini bisa dimanfaatkan orang. Di Jakarta pun mobil mewah masih menggunakan BBM bersubsidi,” ujarnya.

“Yang paling penting beban subsidi kita untuk BBM sudah terlalu berat. Langkah lain salah satunya ya dicari untuk kepentingan publik. BBM kita dibandingkan luar negeri masih sangat murah,” sambung politisi senior PDIP itu. detikcom

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya