SOLOPOS.COM - Martuti,59, tengah melayani pelanggan yang membeli daganganny di Kelurahan Giriwono, Wonogiri, Rabu (14/9/2022). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Penghasilan pedagang angkringan dan kaki lima di Wonogiri turun hingga 50% sejak harga bahan bakar minyak (BBM) naik pada Sabtu (3/9/2022) lalu.

Mereka menilai daya beli masyarakat turun lantaran harga sejumlah kebutuhan pokok mulai naik. Sementara pengeluaran untuk BBM meningkat signifikan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu pedagang angkringan di Kelurahan Giriwono, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Martuti, 59, mengatakan penghasilan dia menurun drastis hingga 50% begitu pemerintah menetapkan harga BBM naik.

Martuti menjual berbagai macam makanan seperti nasi kucing, aneka  gorengan, dan aneka cemilan. Sudah hampir dua pekan ini, dagangan Martuti kerap tidak habis terjual. 

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: 89.575 KPM di Wonogiri Peroleh BLT BBM, Penyaluran Rampung Akhir Pekan Ini

Martuti menjadi pedagang angkringan sejak Desember 2021 lalu. Dia mulai membuka warung angkringannya pukul 08.30 WIB-16.00 WIB.

Saban hari Martuti menyediakan sedikitnya 50 bungkus nasi kucing dan 60 gorengan tempe atau bakwan. Namun, sejak harga BBM naik, nasi kucing dan gorengan itu sering kali hanya terjual setengahnya. 

“Biasanya bisa menjual 50 bungkus nasi. Beberapa hari ini 25 bungkus nasi kucing kadang enggak habis terjual. Gorengan juga gitu. Biasanya, kalau pagi saya menyediakan 40 gorengan, terus siangnya tambah 20. Tapi sejak harga BBM naik, 40 gorengan saja sering tidak habis. Biasanya saya bisa dapat Rp100.000/hari, sekarang cuma Rp50.000/hari,” kata Martuti ketika berbincang dengan Solopos.com di lapak angkringannya di Kelurahan Giriwono, tidak jauh dari Alas Kethu, Rabu (14/9/2022).

Di sisi lain, Martuti juga mengeluhkan harga-harga sejumlah bahan pokok sudah mulai naik. Hal itu diakui menambah berat beban pemasukan.

Baca Juga: Pegawai SPBU Wonogiri Catat Pelat Nomor Kendaraan Pengisi BBM Subsidi

“Sudah penjualan turun, harga-harga bahan yang buat jualan juga naik,” keluh Martuti.

Atas kondisi itu, Dia berniat menaikkan harga jual nasi kucing. Hanya, dia tidak tega karena pelanggan di angkringannya banyak dari kalangan buruh yang memiliki gaji tidak seberapa. 

Oleh karena itu, Martuti mengakali hal tersebut dengan cara menaikkan harga jual nasi hanya kepada orang tertentu yang dia anggap berkecukupan. Seperti pegawai atau orang-orang yang mampir di warungnya yang mengendarai mobil. Martuti biasa menjual nasi kucing seharga Rp2.500/bungkus. Dia hendak menaikkan harga jual menjadi Rp3.000/bungkus. 

“Saya itu enggak tega kalau mau menaikkan harga nasi kepada buruh-buruh yang sering ke sini. Lah mereka itu kalau makan sampai tiga bungkus, belum gorengan, dan minumnya. Kalau saya naikkan harganya pasti terasa banget buat mereka. Apalagi ini harga BBM naik, buat wira-wiri pasti mereka terdampak sekali dengan kenaikan itu. Padahal saya tahu pendapatan mereka tidak seberapa,” ujar dia.

Baca Juga: Warga Wonogiri Sulit Peroleh BBM Subsidi, Bupati Usulkan Penambahan Kuota

Sementara itu, salah satu pedagang kaki lima yang mengaku bernama Tenong, juga mengalami hal serupa. Tenong berjualan aneka jajanan pasar dan aneka keripik kering di sekitar Wonogiri.

Dia menjajakan dagangannya dengan cara berjalan kaki mulai dari RSUD Wonogiri hingga Pasar Kota Wonogiri, pulang-pergi. Dia mengatakan sejak harga BBM naik, daya beli masyarakat terhadap dagangannya menurun.

“Dagangan [penjualan] saya turun ini sejak harga BBM naik. Sepi, tidak seperti biasanya. Sebelum harga BBM naik, pukul 12.30 WIB, mentok pukul 13.00 WIB itu saya sudah selesai berjualan. Tapi akhir-akhir ini bisa lebih dari itu baru selesai jualan, pokoknya sejak harga BBM naik itu,” 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya