SOLOPOS.COM - Calon penumpang menaiki bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) PO Suharno jurusan Solo-Jogja di pintu barat Terminal Tirtonadi, Solo, Senin (30/5/2022). (Solopos.com/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM per 3 September 2022 lalu membuat kalangan operator bus bumel seperti jurusan Solo-Jogja dalam dilema. Mereka harus menyesuaikan tarif agar tidak merugi sekaligus menutup biaya operasional.

Namun di sisi lain mereka juga tak sampai hati untuk meminta penumpang membayar dengan tarif yang lebih mahal. Dilema itu dirasakan salah satu operator bus Solo-Jogja, PO Suharno Ragil Putra.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mereka harus menaikkan tarif agar bisa menutup biaya operasional. Kenaikan yang mereka patok tidak terlalu tinggi yakni hanya Rp2.000 per penumpang. Namun mereka juga menyadari kebutuhan dari para penumpang sehingga mereka pun akhirnya tak memaksa.

Sopir dan kernet bus bumel Solo-Jogja itu membebaskan pilihan kepada para penumpang, apakah mau membayar sesuai tarif baru atau membayar dengan tarif lama. Hal itu dikatakan Direktur PO Suharno Ragil Putra, Rizky Novianto, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (8/9/2022).

Rizky mengatakan sudah menaikkan tarif bus dengan kisaran Rp1.000-Rp2.000 per penumpang sekali jalan. “Untuk kenaikan sudah pasti ada, karena kalau tidak dinaikkan jadinya enggak ketemu. Kenaikannya Rp1.000-Rp2.000,” ucapnya.

Baca Juga: Tarif Bus Bumel di Terminal Tirtonadi Solo Naik, Penumpang Ngaku Sempat Kaget

Namun, Rizky juga mengakui tidak mudah untuk menjelaskan kepada para penumpang mengenai alasan kenaikan tarif tersebut. Sehingga ia pun membebaskan para penumpangnya untuk membayar, apakah sesuai tarif awal Rp17.000 atau tarif baru Rp18.000-Rp19.000.

Kenaikan Tarif Belum Merata

“Kenaikan yang kami patok memang tidak pasti, karena kami memberikan pengertian saja ke para penumpang yang naik dan mereka ada yang mau bayar sesuai tarif baru tapi banyak yang tetap maunya bayar pakai tarif lama,” ulasnya operator bus bumel Solo-Jogja itu.

Rizky juga mengaku tidak bisa memaksa para penumpang untuk membayar sesuai dengan tarif baru. Karenanya kenaikan tarif yang diberlakukan bus jurusan Solo-Jogja belum merata.

Baca Juga: Respons Kenaikan Harga BBM, Operator Bus Bumel Solo-Wonogiri Naikkan Tarif

“Jadi ya tergantung penumpangnya, kami kasih pengertian harga solar sekarang naik, tapi ya itu tadi, tidak bisa kami tambah semua tarifnya karena penumpang kan beda-beda ada yang mau mengerti ada yang tidak,” jelasnya.

Sebelumnya, bus bumel jurusan Solo-Wonogiri juga sudah langsung memberlakukan kenaikan tarif setelah harga BBM diumumkan naik per 3 September 2022. Bus jurusan Solo-Pracimantoro misalnya, tarifnya naik dari Rp30.000 menjadi Rp33.000 per penumpang.

“Sekarang tarifnya sudah naik dari hari Senin [5/9/2022], naik Rp3.000,” ungkap Soleh, sopir bus trayek Solo-Pracimantoro saat diwawancarai Solopos.com di Terminal Tirtonadi, Solo, Selasa (6/9/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya