SOLOPOS.COM - Pedagang sayur di Pasar Boyolali Kota, Marni, 47, menata dagangannya, Senin (5/9/2022). (Solopos.com/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) seperti Pertalite dan Solar ternyata belum berdampak pada kenaikan harga komoditas di Pasar Boyolali Kota, Senin (5/9/2022).

Namun, walaupun belum berdampak pada harga, kenaikan harga BBM membuat daya beli masyarakat menurun.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Salah satu pedagang sayur di Pasar Boyolali Kota, Marni, 47, mengaku beberapa harga sayur yang ia jual ada yang naik dan ada yang turun. “Kalau harga sayur itu terpengaruhnya dengan banyak dan sedikitnya panen petani,” terang dia saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (5/9/2022).

Marni mengungkapkan untuk harga yang naik adalah cabai rawit dari Rp40.000 menjadi Rp45.000 per kilogram. Kemudian, untuk harga cabai keriting merah dari harga Rp70.000 menjadi Rp75.000 per kilogram. Kenaikan harga cabai tersebut terjadi sejak Minggu (4/9/2022).

Kemudian, untuk harga yang turun seperti tomat, dari Rp2.000 per kilogram sepekan yang lalu menjadi Rp1.000 per kilogram.

Baca juga: Harga Pangan di Sukoharjo Naik, Cabai Rp80.000 per Kg

“Ini daya beli masyarakat cenderung turun mungkin karena BBM naik jadi harus membagi uangnya untuk kepentingan yang lebih urgen,” kata Marni.

“Stok yang saya bawa juga saya kurangi, semisal biasanya cabai rawit dan merah masing-masing bawa 10 kilogram per hari, jadi bawa lima kilogram. Intinya kalau habis baru beli,” terang dia.

Senada dengan Marni, pedagang kebutuhan pokok, Mulyati, 50, mengatakan kenaikan harga BBM belum berimbas dengan kenaikan harga. Namun, ia merasakan daya beli masyarakat berkurang 50 persen.

Mulyati mengungkapkan biasanya banyak orang yang ke pasar, akan tetapi sekarang pasar sangat sepi.

“Perkiraan harga barang tetap akan naik kalau BBM naik. Ini soalnya belum order barang setelah kenaikan BBM,” kata dia.

Baca juga: Harga BBM Naik, Federasi KSPN Boyolali Minta Upah Buruh Disesuaikan

Lebih lanjut, Mulyati menjelaskan ada beberapa kenaikan harga barang seperti beras yang naik sekitar Rp500 per kilogramnya. Walaupun harga beras naik, Mulyati menjelaskan kenaikan harga terjadi sebelum kenaikan BBM

Kemudian, untuk harga telur di Pasar Boyolali Kota turun dari Rp30.000 menjadi Rp27.000 per kilogram.

“Saya harap ekonomi segera diperbaiki, harga apapun jangan naik dulu menunggu masyarakat bangkit. Sekarang ekonomi masyarakat masih rapuh, kalau dinaikkan jadi ambruk dan daya beli makin turun,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya