SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengisian bahan bakar minyak di SPBU. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Turunnya harga justru tak begitu memberikan udara segar bagi usaha SPBU

 
Harianjogja.com, WONOSARI-Terhitung sejak 30 Maret 2016, pemerintah kembali menurunkan harga bahan bakar khusus (BBK). Penurunan sebanyak Rp200 terjadi pada BBK yakni Pertamax, Pertamax Plus, Pertamax Dex, dan Pertalite.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan informasi yang diperoleh Harian Jogja, Harga Pertamax sebelumnya ialah Rp7.750 turun menjadi Rp7.550 per liter, untuk Pertamax Plus semula Rp8.650 menjadi Rp8.450, Pertamax Dex dari Rp8.600 menjadi Rp8.400, sedangkan Pertalite dari Rp7.300 menjadi Rp7.100.

Ekspedisi Mudik 2024

Salah seorang pengelola SPBU, Sunardiono, mengungkapkan turunnya harga BBK tersebut justru tak begitu memberikan udara segar bagi usahanya tersebut.  Sejak awal Maret lalu pemerintah menurunkan harga bahan bakar secara bertahap. Menurutnya, dengan kondisi tersebut masyarakat lebih cerdas untuk memilih menunggu harga termurah.

“Saat ini masyarakat hanya membeli secukupnya kebutuhan mereka saja. Misalnya, saat mereka ke Jogja tangki kendaraan hanya diisi Rp50 ribu saja, tidak pernah penuh. Memenuhinya nanti saat harga sudah turun lagi,” kata dia, Rabu (30/3/2016).

Meskipun begitu, ia tak pernah khawatir dengan pola harga yang berubah-ubah tersebut. Pihak Pertamina pun tetap memberikan kompensasi atau ganti rugi terhadap harga lama yang sudah terlanjur terbeli. Tanggungjawab Pertamina tersebut tak terlalu merugikan usaha yang ia sebut “tak pernah mati” tersebut.
Saat ini pihaknya berusaha untuk terus berjaga-jaga terhadap stok bahan bakar, untuk mengantisipasi jika suatu hari akan terjadi lonjakan permintaan dari konsumen.

“Kami selalu standby, mudah-mudahan tidak akan terjadi kelangkaan bahan bakar,” ujarnya.

Secara terpisah, Lina, warga Semin mengungkapkan penurunan tersebut menjadi kabar baik bagi dirinya sebagai pengguna kendaraan bermotor.
Menurutnya penurunan tersebut cukup membantu mobilitasnya selama ini.

“Saya pakai pertalite terus sekarang ini, jadi bahan bakar subsidi seperti premium bisa benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat kurang mampu,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya