SOLOPOS.COM - Hardono (JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO-Masyarakat Kota Solo, khususnya Partai Golkar Solo berduka dengan meninggalnya seorang tokoh politik dan mantan Ketua Kadin Solo, Hardono, Kamis (24/12/2020) siang.

Laki-laki yang pernah maju sebagai calon wali Kota Solo pada Pilkada 2005 itu mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 13.00 WIB di RSUD dr Moewardi. Sedangkan pemakaman jenazah dilakukan pada Kamis pukul 17.00 WIB.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pemakaman jenazah laki-laki yang pernah melawan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-F.X. Hadi Rudyatmo dalam pesta demokrasi lima tahunan Solo itu dilakukan di TPU Bonoloyo. Dia dikenal sebagai sosok aktif di kegiatan sosial.

Catat Ya, Naik Mobil Pribadi Tak Wajib Jalani Rapid Tes Antigen

Informasi yang dihimpun solopos.com, Hardono berpasangan dengan K.G.P.H. Dipokusumo ketika maju di Pilkada Solo 2005. Ketika itu kali pertama Jokowi maju dalam Pilkada Solo, sebelum kemudian namanya semakin melejit.

“Yang pasti kepergiaan Pak Hardono membuat kami merasa sangat kehilangan sosok teman sekaligus tokoh masyarakat. Dia sosok yang sangat peduli dengan masyarakat,” ujar Sekretaris DPD Partai Golkar Solo, Bandung Joko Suryono.

Teladan

Dia menjelaskan Hardono merupakan salah satu kader terbaik Partai Golkar Solo. Sebab Hardono pernah menjadi Ketua DPD Partai Golkar Solo periode 2009-2012. Dia juga pernah maju sebagai caleg di Pemilu Legislatif tahun 2009.

“Partai Golkar kehilangan salah satu kader terbaiknya. Beliau pernah menjadi Ketua DPD Partai Golkar Solo dan maju sebagai caleg di Pemilu Legislatif 2009. Semoga Pak Hardono mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” dia dia.

Kecamatan Wuryantoro Zona Merah, Ini Peta Persebaran Covid-19 Di Wonogiri

Bandung berharap kader-kader muda Partai Golkar Solo bisa meneladani kiprah Hardono, baik di bidang politik maupun sosial. Dengan begitu akan lahir banyak Hardono-Hardono muda yang dapat membesarkan partai dan Kota Solo.

Disinggung ihwal penyebab meninggalnya Hardono, sepengetahuan Bandung dikarenakan Covid-19. Hal itu juga tampak ketika proses pemakaman jenazah di TPU Bonoloyo yang menggunakan prosedur atau protokol kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya