SOLOPOS.COM - Ilustrasi bisnis propert (Bisnis Indonesia/Felix Jody Kinarwan))

Solopos.com, JAKARTA–Pengembang properti masih punya harapan di tengah pandemi Covid-19. Pasar properti kelas menengah dianggap tak terdampak wabah penyakit ini.

Situasi ini bisa menjadi peluang bagi pengembang untuk tak patah semangat dalam memasarkan produk kelas menengah. Country Manager Rumah.com, Marine Novita, mengatakan hunian kelas menengah umumnya tidak memiliki kenaikan harga yang bombastis.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Kemungkinan inflasi kebutuhan sehari-hari di tengah pandemi juga dinilai tak akan terlalu berpengaruh pada pasar hunian kelas menengah.

“Pasar inilah yang bisa disasar pengembang dengan strategi berbeda, terutama bila pemerintah mampu mengendalikan inflasi di angka yang relatif stabil,” ungkapnya melalui keterangan tertulis, Minggu (19/4/2020).

Dukungan Teknologi

Marine berharap pandemi Covid-19 segera berlalu dan perbaikan industri properti di Tanah Air bisa terwujud. Kondisi itu akan membuat perekonomian dapat segera bangkit kembali.

“Beberapa prediksi memperkirakan ekonomi mulai bergairah lagi pada akhir tahun. Apalagi ditambah data terakhir menunjukkan pelemahan indeks sehingga bisa dimanfaatkan bagi yang ingin berinvestasi di bidang properti,” jelasnya.

Menurut Marine, di tengah pandemi Covid-19 dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jabodetabek akan mengurangi pergerakan mobilitas masyarakat dan pertemuan tatap muka. Para pelaku industri properti tetap bisa aktif menjalankan bisnis propertinya. Terutama dengan memanfaatkan dukungan teknologi yang semakin canggih.

Jika kondisi normal, para pencari properti bisa langsung menuju target hunian yang menjadi incaran. Kini mereka bisa memanfaatkan portal properti untuk mendapatkan informasi dasar dalam pencarian properti.

“Hal ini sebagaimana hasil Rumah.com Consumer Sentiment Study semester I/2020, bahwa portal properti menjadi instrumen favorit bagi para pencari rumah,” ungkapnya.

Rumah.com Consumer Sentiment Study semester I/2020 menyebutkan, dari sekian banyak media yang digunakan untuk mencari properti, sebanyak 77% responden mencantumkan portal properti sebagai salah satu media yang digunakan.

Teknologi Virtual Reality

Dilihat dari rentang usianya, pengguna portal properti paling banyak adalah kaum muda berusia 22-38 tahun, jumlahnya sebesar 79 persen. Sementara itu, informasi yang paling dicari adalah informasi seputar harga sebanyak 91 persen, lokasi 80 persen, dan legalitas atau dokumen 75 persen.

Sedangkan untuk komunikasi antara calon pembeli dengan agen properti maupun pengembang bisa menggunakan teknologi video call atau video conference jika banyak pihak yang akan mengikutinya.

Jika ingin melihat properti yang ditawarkan, kini tersedia teknologi virtual reality (VR). “Teknologi ini mulai banyak dimanfaatkan oleh pengembang dan agen properti untuk menawarkan rumah maupun apartemen. Rumah.com menjadi portal properti pertama yang mengadopsi teknologi VR di Indonesia.”

Adanya dukungan teknologi seperti virtual reality, maupun informasi seputar infrastruktur wilayah hunian membuat calon pembeli properti bisa melakukan survei properti kapan pun dan di manapun apalagi dalam kondisi PSBB seperti sekarang.

“Dengan demikian pembeli masih bisa mengambil keputusan membeli properti dengan percaya diri, karena memang mencari hunian bukanlah keputusan yang mudah diambil,” imbuh Marine.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya