SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Dalam surat-suratnya, Jesperson menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan ose dan perempuan-perempuan lain. Dalam salah satu suratnya, Jesperson mengklaim Rose adalah seorang pekerja seks komersial (PSK).
Semua suratnya selalu diakhiri dengan tanda wajah tersenyum. Kolumnis The Oregonian dengan cepat menjulukinya dengan sebutan “Happy Face Killer”. Surat-surat itu lantas diserahkan kepada polisi.
Sayangnya, tak ada penyelidikan mendalam terhadap surat-surat Jesperson itu, termasuk identifikasinya. Bahkan, pihak penyelidik mempertahankan anonimitas Jesperson hingga 1995.
Hingga kemudian jatuh korban berikutnya, Laurie Ann Pentland, 26. Tubuh Laurie ditemukan pada November 1992 di belakang Toko GI Joe di Salem, Oregon, sekitar 50 mil selatan Portland.
Detektif penyelidik memutuskan penyebab kematiannya akibat dicekik, namun kasus ini sempat dibiarkan karena tak ada petunjuk lainnya. Hingga di kemudian hari polisi menyadari bahwa “mencekik” adalah metode pembunuhan favorit Happy Face Killer.
Disusul kemudian pada Juli, jatuh korban Jane Doe lainnya, ditemukan dalam keadaan sekarat di Santa Nella, California, di jalan raya antarnegara bagian dekat pintu keluar-masuk jalur truk. Sayangnya, nyawa Doe tak berhasil diselamatkan beberapa hari setelah ditemukan.
Pihak koroner di wilayah itu mendaftarkan penyebab kematiannya sebagai overdosis obat. Namun kasus itu kelak dibuka kembali sebagai kasus pembunuhan setelah Jesperson menulis surat lain yang menyebut adanya korban lain sebagai “orang jalanan”.
Kemudian, sisa-sisa dari apa yang akan dikenal sebagai korban nomor enam dalam daftar korban Happy Face Killer, Jane Doe lainnya, ditemukan lebih dari setahun kemudian pada 14 September 1994. Jane Doe yang satu ini ditemukan di barat Crestview, Florida sepanjang Interstate 10, oleh seorang pekerja di Florida.
Kelak, Jesperson mengaku korban keenam yang diperkirakan berusia sekitar 40 tahun itu bernama “Susanne”. Kasus Susanne baru diselidiki setelah Jesperson mengaku adanya korban kedelapan.
Sementara, meskipun sisa-sisa mayatnya tak ditemukan hingga September 1995, Anglea Subrize, 21, dari Oklahoma City, akan menjadi korban ketujuh Happy Face Killer. (Bersambung Bagian VIII)
Dari berbagai sumber
Bagian VI
(Niken Ari Purwanti/JIBI/SOLOPOS)

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya