SOLOPOS.COM - Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia di landasan pacu Bandara Adi Soemarmo Solo di Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Faktor muat penumpang atau load factor passanger Bandara Adi Soemarmo mengalami penurunan, sepanjang September 2020 lalu. Sebelumnya, load factor itu sempat naik signifikan di era kenormalan baru pandemi Covid-19.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, Totok Tavirijanto, mengatakan jumlah penumpang angkutan udara melalui Bandara Adi Soemarmo pada September 2020 berjumlah 27.211 orang dan seluruhnya merupakan penumpang penerbangan domestik. Menurutnya, ada penuruan  baik warga yang berangkat maupun yang datang melalui Bandara Adi Soemarmo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Pada September 2020, jumlah penumpang angkutan udara yang datang melalui Bandara Adi Soemarmo sebanyak 13.598 orang atau mengalami penurunan sebesar 19,92% dibandingkan Agustus 2020 yang tercatat 16.980 orang,” kata dia, akhir pekan lalu.

Wayang Kulit Fleksibel saat Pandemi Covid-19, Ini Buktinya...

Totok menambahkan jumlah keberangkatan penumpang angkutan udara dari Bandara Adi Soemarmo pada September 2020 mencapai 13.613 orang. Menurutnya, jumlah ini mengalami penurunan sebesar 22,27% dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 17.513 orang. Jumlah penumpang angkutan udara yang berangkat seluruhnya merupakan penumpang penerbangan domestik.

Load factor penumpang melalui Bandara Adi Soemarmo ini berasal dari lima rute yang semuanya domestik. Rutenya adalah Solo – Jakarta Soekarno Hatta, Solo – Halim Perdana Kusuma, Solo – Denpasar, Solo – Pangkal Pinang, Solo – Pontianak.

Jakarta Dominan

Di sisi lain, jumlah penumpang paling banyak dengan tujuan keberangkatan dan kedatangan rute Jakarta Soekarno Hatta. Penumpang yang berangkat ke Soekarno Hatta sebanyak 7.784 orang (September 2020). Sedangkan penumpang yang datang dari Soekarno Hatta sebanyak 7.004 orang.

Sementara itu, Branch Manager Sriwijaya Air dan Nam Air Solo, Taufik Usman, mengatakan load factor Solo – Pontianak yang diterbangi Nam Air semakin membaik di masa pandemi ini. Menurutnya, Solo – Pontianak terbang empat kali sepekan, sementara Solo – Pangkal Pinang dua kali sepekan.

Genetik Ini Jadikan Orang Lebih Berisiko Kena Covid-19 Parah

Load factor kami Solo – Pontianak sekitar 60%, begitu pula dengan Solo – Pangkal Pinang. Di masa pandemi memang kapasitas pesawat masih dibatasi maksimal 70%,” ungkap dia.

Sebelumnya, General Manager Bandara Adi Soemarmo, Yani Ajat Hermawan, mengatakan jumlah penumpang pesawat terbang yang melakukan perjalanan melalui Bandara Adi Soemarmo mengalami penurunan selama September 2020 jika dibandingkan dengan Agustus 2020. “Pada Agustus jumlah penumpang mencapai 17.000, tetapi September turun menjadi 13.000,” jelas dia.

Di samping itu, hingga saat ini sebanyak lima maskapai yang sudah terbang dari dan ke Bandara Adi Soemarmo, yakni Lion Air, Batik Air, Citilink, Nam Air, dan Garuda Indonesia. Sementara rutenya, Solo - Soekarno Hatta, Solo - Halim Perdana Kusuma, Solo - Pontianak, Solo – Pangkal Pinang, dan Solo - Denpasar.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya