SOLOPOS.COM - Pakubuwono (PB) XIII Hangabehi (Espos/Agoes Rudianto/dok)

Pakubuwono (PB) XIII Hangabehi (Espos/Agoes Rudianto/dok)

Pakubuwono (PB) XIII Hangabehi (Espos/Agoes Rudianto/dok)

SOLO–Rencana Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi dan KGPH Panembahan Agung Tedjowulan untuk kembali ke dalam Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tinggal selangkah lagi.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Juru bicara Hangabehi-Tedjowulan, KRH Bambang Pradotonagoro, menegaskan pihaknya telah mempertemukan Hangabehi dengan kelompok GKR Wandansari atau Mbak Moeng di Hotel Mahakam, Jakarta, Senin (4/6) sore. Dalam pertemuan tersebut, kubu Mbak Moeng telah menyampaikan segala persoalan dan usulannya kepada Hangabehi tanpa keterlibatan Tedjowulan sama sekali.

”Hasilnya, Sinuhun Hangabehi tetap bersikukuh akan masuk ke dalam Keraton bersama Tedjowulan. Itu sikap tegasnya,” kata Bambang kepada wartawan dalam jumpa pers di ruang kerjanya, Selasa (5/6/2012).

Dengan pertemuan yang seluruh pembicaraannya terekam itu, kata Bambang, Hangabehi marah besar atas tindakan adik-adiknya di Keraton. Ia juga menegaskan akan membubarkan Dewan Adat dan membentuk organisasi Keraton yang baru merujuk kepada pemerintahan PB X. ”Organisasi itu sudah 90% jadi. Intinya, akan merangkul semua pihak.”

Ditanya apakah Mbak Moeng cs sepakat dengan keputusan Hangabehi, Bambang menegaskan hal itu bukan urusan Hangabehi. Sebab, hal itu merupakan titah yang dikehendaki raja yang didukung 29 putra PB XII dari 35 putranya. ”Menolak atau menerima, itu urusan mereka. Kalau menolak, ya siap menyingkir,” tegasnya.

Dengan adanya pertemuan itu, kata Bambang, tak ada alasan bagi Mbak Moeng cs untuk menolak hasil rekonsiliasi. Pertemuan tersebut sekaligus mementahkan tudingan bahwa rekonsiliasi selama ini penuh dengan rekayasa atau tanpa kesadaran Hangabehi. ”Ada yang bilang raja tak bisa baca dan menulis, rekonsiliasi dipolitisasi hingga raja tak sadar 100%, itu sama sekali tak benar. Buktinya, raja kala itu sehat dan memimpin pertemuan dengan tegas,” paparnya.

Ketua Eksekutif Lembaga Hukum Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KP Eddy Wirabhumi, yang juga suami Mbak Moeng membenarkan adanya pertemuan di Hotel Mahakam. Kendati begitu, Eddy menolak membeberkan hasil pertemuan tersebut.

”Iya sudah bertemu. Apa hasilnya belum bisa saya sampaikan. Dari pada nanti masalahnya tambah rumit dan kacau lebih baik mencari cara penyelesaian yang baik,” katanya ketika dihubungi Solopos.com.

Terkait hasil pertemuan yang menyebut Hangabehi menolak permintaan Mbak Moeng untuk kembali ke Keraton dan meninggalkan Tedjowulan, Eddy membantah kabar tersebut. Menurutnya, tidak ada pembicaraan tentang hal itu. ”Masalah ini tidak bisa diurai satu jam dua jam, perlu ketenangan pikiran dan hati. Mohon doanya saja semua kembali seperti semula.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya