SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sepuluh tahun lalu, akibat cedera kaki yang tak kunjung sembuh, membuat sang arsitek PSIM, Hanafing ingin pensiun selamanya dari dunia si kulit bundar. Mantan pemain Timnas itu pun memilih beralih profesi menjadi seorang wartawan usai mendapatkan pinangan dari Dahlan Iskan, untuk membidangi berita sepakbola di Jawa Pos.

“Waktu itu saya sudah sempat ingin main di Kelantan FC [Malaysia]. Sayang, saya mengalami cidera dan harus beristirahat total. Karena saat itu Niac Mitra itu diambil alih Jawa Pos dan berubah nama menjadi Mitra Jawa Pos, akhirnya saya diminta pak Dahlan untuk membantu di bagian redaksi. Ya, saya terima saja, hitung-hitung mencoba tantangan baru,” kata pelatih berlicensi A AFC itu.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Namun, setelah menekuni dunia jurnalistik selama 2 tahun dan bekerja sebagai penyunting berita sepakbola internasional sekaligus editor bahasa khusus sepakbola, keinginan kuat untuk kembali mengocek si Kulit Bundar mendorongnya keluar dari meja redaksi. Pria kelahiran Makassar itu pun kembali ke lapangan hijau sebagai pemain sepakbola dan sekarang menjadi pelatih PSIM.

“Menjadi wartawan itu sebenarnya berat. Namun, bagi saya yang biasa bermain bola hal ini sungguh berbeda. Apalagi jadi wartawan sepakbola, sangat-sangat berat. Saya harus menghadapi tekanan deadline tiap hari.

Lama-lama saya bisa tua kalau terus jadi wartawan. Begitu cidera saya sembuh saya menghadap pak Dahlan Iskan. Saya katakan saya kapok jadi wartawan. Saya ingin main bola lagi,” terang Hanafing yang saat itu langsung memilih menjadi pemain di Persegres Gresik.

Keputusan mantan pelatih PSIS Semarang dan PSM Makassar itu untuk kembali menekuni dunia si kulit bundar akhirnya berbuah hasil. Selain karir menanjak di bidang sepakbola, ia juga sukses menjadi pelatih sejumlah tim besar di Indonesia. Kini, Hanafing tercatat sebagai pelatih PSIM dan instruktur pelatih nasional.

Kendati telah lama lepas dari dunia jurnalistik, dirinya mengaku masih kangen dengan dunia yang telah ditekuninya selama dua tahun itu. Karenanya, Hanafing masih sering menulis mengenai sepakbola yang kemudian dia kirimkan ke beberapa surat kabar.

“Rencananya saya akan membuat semacam tulisan mengenai pengalaman saya ketika melihat sepakbola di Thailand, usai pelatihan licensi di Bangkok beberapa waktu lalu,” pungkasnya. (Wartawan Harian Jogja/Jumali)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya