SOLOPOS.COM - Sony P (Espos/Adib Muttaqin Asfar)

Espos/Adib Muttaqin Asfar

Perdagangan hamster tak akan pernah ramai jika tidak ada aktivitas para pehobi. Para pehobi yang tergabung dalam berbagai komunitas baik nasional maupun lokal sering kali dianggap sebagai pasar. Sebenarnya merekalah yang mengendalikan jual-beli hamster.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Tidak semua pehobi menjadi peternak hamster namun semuanya bisa saja menjadi peternak jika mau. Hampir dapat dipastikan hamster yang dipelihara akan kawin dan punya anak. Anak-anak hamster inilah yang biasanya dijual oleh para pehobi untuk mengurangi populasi hamster yang dikoleksinya.

“Sebenarnya saya sendiri memang bukan peternak tapi kalau hamster saya punya anak, anakan itu saya jual,” kata Putra, mahasiswa Universitas Islam Batik (Uniba) yang juga Wakil Ketua Komunitas Hamster Solo (Karso), di Solo, Senin (2/4).

Begitu pula dengan para pehobi lain. Mereka yang benar-benar hobi hamster memang tidak berniat menjual peliharaannya kecuali memang diperlukan. Putra sendiri tidak menjualnya ke pasar, melainkan pada sesama pehobi. Jika ada pehobi yang melirik hamsternya, baru mereka akan menjualnya.

Karso terbentuk setahun yang lalu oleh para pehobi, kemudian para peternak hamster ikut bergabung ke dalam komunitas itu. Mereka berhubungan dengan para pehobi dan menawarkan hamster-hamster hasil ternakan mereka. Para penangkar yang seperti ini umumnya mudah menjual hamster karena dikenal di kalangan pehobi.

“Kalau di Solo, peternak itu kan masih jarang. Jadi kebanyakan kami malah cari hamster dari luar kota,” kata Ketua Karso, Ricky Hamureka, Senin.

Sony P (Espos/Adib Muttaqin Asfar)

Ricky sendiri bukan seorang penangkar dan murni hanya sebagai pehobi hamster. Namun dia terkadang menjual anak hamsternya jika sudah berlebihan. Jika anakan itu bagus, dia lebih memilih menyimpannya sendiri.

Masalahnya saat ini populasi hamster sudah sangat berlebihan. Akibatnya, para pehobi sendiri sulit menjual hamster-hamster yang sudah beranak-pinak itu ke pasar. Itu pula yang membuat harganya turun drastis dibandingkan harga pada 2008 lalu. Ternyata hingga saat ini tren hamster masih sangat terjaga.

Hal ini tak lepas dari idealisme para pehobi yang bertolak belakang dengan para peternak. Jika peternak memacu induk hamster terus beranak-pinak, para pehobi justru membatasi populasinya. Hal ini dilakukan untuk menjaga tren hamster itu sendiri.

“Kalau pehobi sejati, dia pasti akan membatasi hamsternya,” ujar Cynthia Oktavianti, pehobi hamster yang juga pemilik Amanah Pets, Gumpang, Sukoharjo. Cynthia adalah salah satu pehobi yang berupaya membatasi populasi hamsternya.

“Caranya, kami cegah hamster-hamster itu kawin. Mereka dikumpulkan dengan sesama jenisnya, jadi tidak beranak.”

Cynthia sendiri memang menjual hamster di kiosnya namun tidak mau beternak. Itu pun katanya tidak untuk dikomersialkan. “Kalau ada yang mau saja saya jual.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya