SOLOPOS.COM - Pengendara melintas di depan Pasar Rakyat Karangpandan Karanganyar pada Rabu (25/9/2019). (Solopos/Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pedagang Pasar Rakyat Karangpandan, Karanganyar, belum dapat menempati kios dan los baru di bagian belakang meski pembangunannya sudah kelar sejak akhir 2018 lalu.

Hal itu karena menunggu penyerahan hibah dari Kementerian Perdagangan (Kemendag). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar mendapat bantuan hibah berupa satu unit pasar rakyat dari dana APBN melalui program tugas pembantuan (TP) Kemendag.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Di dalam pasar rakyat terdapat sejumlah kios dan los. Posisi pasar rakyat berada di kompleks Pasar Karangpandan bagian belakang.

Pantauan Solopos.com, belum lama ini, bangunan tersebut sudah jadi tetapi belum ada pedagang yang menempati. Rencananya kios dan los ditempati pedagang lama yang menempati lahan tersebut sebelumnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Salah satu pedagang palawija yang menempati kios di lokasi itu sebelumnya, Tumino, menyampaikan bangunan tersebut sudah jadi akhir 2018 lalu. Tetapi hingga menjelang akhir 2019, pemerintah belum mempersilakan kami menempati kios maupun los.

“Saya punya kartu seharusnya dapat [jatah]. Dulu saya menempati kios menghadap selatan. Sementara ini saya jualan di rumah,” kata Tumino saat berbincang dengan wartawan, Rabu (25/9/2019).

Tumino yang sudah lebih dari 30 tahun berjualan di lokasi itu mengatakan ada 80-an pedagang yang biasa berjualan di bagian pasar tersebut.

Kepala Bidang Perdagangan dan Pasar Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagnakerkop dan UKM) Karanganyar, Eko Joko Iswanto, menyampaikan pedagang belum dapat menempati kios dan los.

Los Darurat

Alasannya Pemkab belum menerima surat penyerahan hibah dari Kemendag. “Begitu diserahkan, kami langsung bagikan kepada pedagang. Iya memang sudah selesai dibangun. Kami dapat dana TP Rp6 miliar tetapi nilai lelang hanya sekitar Rp5 miliar,” tutur Eko saat berbincang dengan wartawan, Rabu.

Selama pembangunan, pedagang yang menempati bangunan lama di situ terpaksa berjualan di los darurat. Eko menceritakan persoalan yang muncul setelah pembangunan rampung yakni bentuk bangunan yang kurang memadai untuk menampung barang dagangan sejumlah pedagang los.

“Yang agak susah karena prototipenya mengikuti aturan Kemendag. Saat pembagian bingung. Petak sudah ditentukan padahal barang dagangan sak umbruk. Kalau pembangunan tidak sesuai prototipe tidak boleh,” ujar dia.

Eko mengaku sudah berupaya menanyakan kepada Kemendag perihal waktu penyerahan surat hibah Pasar Rakyat Karangpandan kepada Pemkab Karanganyar.

Dia berharap pemerintah pusat lekas menyerahkan surat agar pedagang bisa menempati. Dia khawatir bangunan akan mangkrak dan rusak apabila lama tidak ditempati.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya